Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harmoni Club di Kawasan Gedung Setneg, Tempat Pesta dan Saksi Glamornya Kehidupan Bangsawan Belanda

Kompas.com - 21/06/2020, 11:42 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gedung Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) di persimpangan Jalan Majapahit dan Jalan Veteran, Jakarta Pusat, ternyata memiliki sejarah sebagai kawasan elit bangsawan Belanda.      

Dahulu, di kawasan Gedung Setneg, berdiri sebuah gedung pesta kebanggaan kolonial Belanda. Gedung pesta itu bernama Harmoni Club.

Di belakangnya, terdapat Hotel Du Pavilion, hotel mewah milik keturunan Arab kaya raya dari keluarga Sungkar.

Baca juga: Potret Pasar Senen Tempo Dulu, dari Kerajaan Toko hingga Siasat Menaklukkan Belanda

Harmoni Club merupakan gedung pesta mewah pada abad ke-19 di Batavia (nama Jakarta tempo dulu) yang memiliki gaya arsitektur Eropa pada struktur Bangunannya.

Sayangnya, Harmoni Club telah dihancurkan pada 1985 tanpa meninggalkan jejak apapun.

Dibangun era Daendels

Dikutip dari buku Batavia Kota Banjir karya jurnalis senior Alwi Shahab (2009), Harmoni Club dibangun sejak masa Gubernur Jenderal Daendels (1808-1811) dan dilanjutkan pada masa pemerintahan Letnan Gubernur Raffles dari Inggris (1811-1815).

Arsitek Harmoni Club adalah putra seorang keturunan Melayu yang tak disebutkan namanya.

Gedung yang dijadikan contoh empire style di Asia Tenggara itu diresmikan pada 18 Januari 1815 oleh Raffles.

Pemilihan tanggal peresmian itu konon untuk menghormati hari kelahiran Ratu Charlotte, istri Raja Inggris, yakni George III.

Baca juga: Cikal Bakal Menteng, Ambisi Belanda Punya Kota Taman di Batavia

Peresmian Harmoni Club yang mampu menampung 600 tamu itu dihadiri para pejabat pemerintah Inggris dan Belanda. Peresmian digelar mulai pukul 21.00 hingga dini hari.

Acara peresmian diisi dengan atraksi dansa, perkelahian, dan baku hantam khas Belanda.

Perkelahian sering terjadi pada pesta orang-orang Belanda karena mereka memperebutkan hareem dalam keadaan mabuk akibat mengonsumsi arak.

Tempat pesta dan saksi glamornya kehidupan bangsawan Belanda

Harmoni Club selanjutnya menjadi restoran mewah sekaligus gedung pesta elit para bangsawan Belanda dan tamu-tamu Eropa setelah pemerintah Inggris meninggalkan Indonesia.

Di dalam Harmoni Club, para bangsawan Belanda dan keturunan Eropa sering berdansa di lantai pualam, diterangi lampu-lampu kristal yang gemerlap, ditemani sajian minuman beralkohol. Maka, tak heran jika banyak bangsawan Eropa yang teler ketika berada di Harmoni Club.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com