JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi penyerangan kelompok John Kei terhadap kelompok Nus Kei pada Rabu (24/6/2020).
Rekonstruksi digelar di tiga lokasi berbeda yakni Mapolda Metro Jaya, kawasan Duri Kosambi di Cengkareng, Jakarta Barat; dan perumahan Green Lake City di Cipondoh, Kota Tangerang.
Total sebanyak 43 adegan dilakukan oleh para tersangka dalam kegiatan rekonstruksi yang bertujuan untuk mencocokkan keterangan para tersangka dan fakta di lapangan.
Meskipun demikian, polisi tidak menghadirkan sosok John Kei dalam kegiatan rekonstruksi tersebut. Ketika dikonfirmasi, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, setiap tersangka memiliki hak untuk tidak hadir dalam kegiatan rekonstruksi.
Baca juga: Cerita Detik-detik Korban Diserang Sekelompok Anak Buah John Kei di Cengkareng
Oleh karena itu, polisi mengganti sosok John Kei menggunakan peran pengganti.
"Bisa memakai peran penggati jika yang bersangkutan (John Kei) tidak berkenan hadir," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu.
Dalam kegiatan rekonstruksi tersebut, terungkap fakta bahwa kelompok John Kei telah merencanakan aksi penyerangan terhadap kelompok Nus Kei seminggu sebelum peristiwa penyerangan.
Kelompok John Kei menggelar pemufakatan jahat terkait aksi penyerangan di tiga tempat dalam waktu yang berbeda.
Pertama, anak buah John Kei menggelar pemufakatan jahat di PT. ATE, di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 14 Juni. Kegiatan pemufakatan jahat tersebut tak dihadiri oleh John Kei.
Baca juga: Nus Kei Mengaku Maafkan John Kei dan Siap Dikonfrontasi
John Kei baru hadir dalam pemufakatan jahat untuk menyerang Nus Kei di markas kelompok John Kei di Jalan Tytyan Indah Utama X, Bekasi, Jawa Barat pada 20 Juni 2020.
Di sana, John Kei sempat memantik semangat anak buahnya untuk menyerang Nus Kei. Penyerangan itu dilatarbelakangi kekecewaan John Kei kepada Nus Kei yang dinilai tidak membagi uang hasil penjualan tanah secara merata.
"Apa hukuman bagi seorang pengkhianat?" kata John Kei yang diperankan oleh peran pengganti kepada anak buahnya
"Mati!" jawab tujuh anak buah John Kei.
Setelah mendapat arahan dari John Kei, anak buah John Kei kembali menggelar pemufakatan jahat di Arcici, Cempaka Putih pada 21 Juni, beberapa jam sebelum penyerangan.
Di sana, anak buah John Kei berinisial DF memberikan arahan terakhir untuk mematangkan konsep penyerangan terhadap kelompok Nus Kei. Tak hanya itu, dia juga membagikan senjata tajam berupa tombak untuk menyerang Nus Kei.