Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMAN 2 Depok Kumpulkan Murid Pagi Tadi, Pemkot Janji Besok Tak Ada Lagi

Kompas.com - 13/07/2020, 19:26 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat mengumpulkan para siswa-siswi pada Senin (13/7/2020) pagi tadi pada hari pertama tahun ajaran 2020/2021. 

Pengumpulan murid dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) itu sontak menjadi sorotan. Pasalnya, pemerintah telah menetapkan bahwa kegiatan belajar-mengajar di setiap level pendidikan bakal berlangsung secara daring hingga Desember 2020 karena adanya wabah Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana menyebutkan, pihaknya akan segera menindak dan mengawasi SMAN 2 Depok pada esok hari agar tak lagi ada pengumpulan siswa-siswi.

Baca juga: Murid di Depok Belajar dari Rumah hingga Akhir 2020

"Saya sampaikan langsung ke Kepala Satpol PP Kota Depok. Ia sudah menginstruksikan agar anggotanya langsung ke lapangan," ujar Dadang ketika dihubungi, Senin sore.

Ia mengaku belum menerima laporan dari hasil inspeksi Satpol PP ke SMAN 2 Depok.

Yang pasti, besok tidak boleh lagi ada pengumpulan siswa-siswi seperti hari ini. Semua siswa harus belajar dari rumah, sesuai peraturan pemerintah karena anak-anak termasuk kalangan yang rentan tertular Covid-19.

Pemerintah Kota Depok dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah bersepakat bahwa seluruh kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring, kecuali di wilayah-wilayah yang ditetapkan sebagai zona hijau. Itu pun masih dengan sejumlah pertimbangan.

"Belum dapat laporan, mungkin saat dikunjungi (Satpol PP) sudah bubar," ujar Dadang.

"Tapi besok diantisipasi. Mungkin pagi-pagi besok, Ibu Kasatpol PP memerintahkan anggotanya untuk mengawasi," tambah dia

Selama masa PSBB Proporsional di Depok, sejumlah aktivitas publik yang mulanya ditutup kini perlahan-lahan mulai dilonggarkan. Meski demikian, Kota Depok masih tercatat sebagai wilayah zona kuning dengan level kewaspadaan tingkat 3 dari 5 tingkat yang ada.

Data terbaru hingga hari Minggu kemarin, Depok sudah mencatat 878 kasus Covid-19 sejak Maret 2020.

Saat ini, masih ada 189 pasien positif Covid-19 yang sedang dirawat di Depok. Sebanyak 157 pasien di Depok meninggal dunia dengan gejala mirip Covid-19, baik berstatus kasus konfirmasi maupun pasien dalam pengawasan (PDP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com