Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Persaingan PKS Versus Gerindra-PDI-P di Pilkada Depok, Head To Head 2 Petahana

Kompas.com - 29/07/2020, 06:37 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Apabila peta politik ini bertahan hingga pendaftaran nama kandidat ke KPU, maka dukungan partai politik bagi kubu Idris, ditilik dari jumlah perolehan kursi di DPRD Kota Depok, masih kalah banyak: 21 versus 29.

Kedua, gelontoran logistik Gerindra dan PDI-P, bukan rahasia, lebih besar dibandingkan kemampuan logistik PKS.

Selama ajang pemilu-pemilu sebelumnya, khususnya di kancah nasional, Gerindra yang akrab dengan PKS menjadi kunci penting dalam hal kemampuan logistik koalisi tersebut, kata Adi.

Pilkada Depok 2020 menjadi pertaruhan, ujar Adi, apakah mesin politik PKS yang terkenal kuat dan solid mampu bertahan seandainya dukungan logistik untuk mereka tak sebanyak dulu dengan hengkangnya Gerindra.

"Memang PKS walaupun hanya 12 kursi tetap solid karena di situ (Depok) basisnya. Sekarang, tantangannya adalah apakah bisa PKS tetap solid tanpa ada Gerindra di dalamnya? Bahkan Gerindra sedang menyeberang dan akan menjadi lawan tanding utamanya," urai Adi.

Namun demikian, PKS tidak akan mudah takluk. Sekali lagi, Depok adalah kandang bagi partai berlogo bulan sabit itu.

Kaderisasi relawan di level akar rumput sudah dilakukan secara telaten selama bertahun-tahun.

Segarang-garangnya mesin politik Gerindra dan PDI-P di level nasional, belum tentu mampu menaklukkan mesin politik PKS di Depok.

"Kalau melihat agresivitas tim sukses, kader, dan relawan di bawah, ya memang Idris dan PKS yang kuat. Relawannya sudah tumbuh lama. Mesin partai PKS di Depok tidak diragukan," ujar Asi.

" Depok bagi PKS ini adalah satu-satunya wilayah yang harus dipertahankan hingga titik darah penghabisan," tambah Adi.

Ia melihat, justru kepungan Gerindra dan PDI-P berpotensi membuat relawan akar rumput PKS di Depok semakin solid.

Menurut dia, tren seperti itu kerap dijumpai ketika PKS menjadi kuda hitam.

"Seringkali kalau kita melihat di berbagai tempat, PKS juga beberapa kali dikeroyok tetapi tetap menang. Perasaan dikeroyok dan dikepung oleh kekuatan politik tertentu yang ingin mengalahkan mereka justru membuat soliditas partai tim pemenangan mereka semakin berlipat ganda," ungkap Adi.

"Dan ada dampak politiknya juga ke masyarakat. Masyarakat kita seringkali suka dan mendukung partai politik yang 'dizalimi'," ujar dia.

Mengukur kans Gerindra-PDI-P

Pradi Supriatna dinilai punya peluang yang cukup besar untuk menang di Pilkada Depok 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com