Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Struktur Bata Berbentuk Lorong yang Diduga Bangunan Kuno Ditemukan di Proyek DDT Stasiun Bekasi

Kompas.com - 10/08/2020, 21:21 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Struktur bata berbentuk lorong yang diduga sebagai bagunan cagar budaya ditemukan di bawah permukaan tanah proyek pembangunan jalur dwiganda atau doubled double track (DDT) Stasiun Bekasi, tepatnya di perimeter Stasiun Kota Bekasi.

Kepala Tim Ahli Cagar Budaya Kota Bekasi, Ali Anwar mengatakan, benda yang diduga cagar budaya tersebut diperkirakan dibangun oleh Belanda-Jerman tahun 1887.

“Struktur cagar budaya berbentuk struktur bata pernah dipugar pada tahun 1920,” kata Ali Anwar dalam keterangan tertulis, Senin (10/8/2020).

Struktur bata itu sekilas seperti lorong. Lorong yang memiliki diameter lima meter itu sudah tertutup tanah.

Struktur bata tersebut diperkirakan dahulunya adalah gorong-gorong atau saluran air dari Stasiun Bekasi ke Jalan Juanda.

Baca juga: Penurunan Muka Tanah hingga Cagar Budaya Buat Proyek MRT Fase 2 Lebih Sulit

“Dugaan itu bisa jadi gorong-gorong air. Airnya jernih karena waktu dulu saya kecil itu di situ parit. Dari stasiun itu mengarah ke Jalan Juanda,” kata Ali.

Temuan tersebut, kata dia, merupakan laporan dari warga. Kemudian, Tim Ahli Cagar Budaya Bekasi memastikan apakah strutuktur bata itu memenuhi kriteria cagar budaya.

Empat kriteria telah dipenuhi struktur bata itu menjadi cagar budaya. Misalnya, struktur batanya diperkirakan berusia 50 tahun. Kemudian, mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 tahun, memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan.

Selain itu memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa.

“Berdasarkan kriteria yang ditetapkan undang-undang, patut diduga bahwa temuan struktur bata bagi penguatan kepribadian bangsa,” ucap dia.

Tim Ahli Cagar Budaya Kota Bekasi juga menemukan jendela. Jendela itu diduga sebagai cagar budaya.

Jendela tersebut diperkirakan peninggalan zama Belanda. Ia mengatakan, Wali Kota telah meminta Direktorat Jenderal Perkerataapian agar menghentikan sementara proses pembongkaran di titik itu.

"Kami cari tenaga ahli yang paham tentang keartefakan dan arkeologi baru kita bisa simpulkan,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com