Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

37 RW di Kota Bekasi Masuk Zona Merah Covid-19, Ini Daftarnya...

Kompas.com - 01/09/2020, 19:10 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi memperketat kembali pembatasan sosial berskala lokal di lingkungan RW.

Ketatnya pembatasan sosial di wilayah tersebut seiring dengan pertambahan kasus Covid-19 dari klaster keluarga. Klaster keluarga adalah penyebaran kasus dari rumah ke rumah.

Hingga Selasa (1/9/2020), jumlah RW zona merah ada 37. Jumlah tersebut bertambah dari sebelumnya hanya 18 RW.

RW Zona merah yang dimaksud adalah RW yang mencatat ada kasus aktif Covid-19. Kasus aktif artinya jumlah orang yang saat ini sedang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2).

Mereka yang sedang dirawat, baik isolasi mandiri maupun dikarantina di rumah sakit.

Baca juga: Kapasitas RSUD Kota Bekasi: Tersisa 54 Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19

Jumlah RW di zona merah ini dinamis, sehingga sewaktu-waktu RW yang saat ini di zona merah bisa kembali ke zona hijau jika kasus positif Covid-19 di lingkungan itu sudah sembuh.

Dari 37 RW yang ada di zona merah, paling banyak kasus Covid-19 di Kecamatan Bekasi Timur dengan 11 kasus dan Kecamatan Bekasi Barat dengan 7 kasus.

Untuk memperketat pembatasan sosial di tingkat wilayah, Pemkot Bekasi membentuk “RW Siaga”.

Dengan adanya RW Siaga diharapkan bisa menjaga agar tidak terjadi penyebaran kasus Covid-19 secara masif.

Baca juga: Tidak Terapkan Jam Malam, Wali Kota Bekasi Tak Ingin Rem Perekonomian Warga

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bekasi ada 37 RW di 22 kelurahan masih berada di zona merah Covid-19, berikut daftarnya:

Kecamatan Bekasi Utara

  1. Kelurahan Harapan Baru (RT 002 RW 004) (1 kasus) (RT 002 RW 010) (1 kasus).
  2. Kelurahan Kaliabang Tengah (RT 008 RW 004) (1 kasus).
  3. Kelurahan Perwira (RT 003 RW 002) (1 kasus).
  4. Kelurahan Harapan Jaya (RT 007 RW 016) (1 kasus) (RT 002 RW 026) (1 kasus).

Kecamatan Bekasi Barat

  1. Kelurahan Bintara (RT 004 RW 015) (1 kasus) (RT 006 RW 009) (1 kasus) RT 003 RW 012) (1 kasus) (RT 004 RW 006) (1 kasus).
  2. Kelurahan Kranji (RT 002 RW 001) (1 kasus).
  3. Kelurahan Jaksampurna (RT 003 RW 001) (1 kasus) (RT 001 RW 001) (1 kasus).

Kecamatan Bekasi Timur

  1. Kelurahan Aren Jaya (RT 002 RW 018) (1 kasus) (RT 007 RW 009) (1 kasus), RT 004 RW 005) (1 kasus), RT 004 RW 017) (1kasus).
  2. Kelurahan Bekasi Jaya (RT 011 RW 011) (2 kasus) (RT 013 RW 014) (1 kasus).
  3. Kelurahan Duren Jaya (RT 010 RW 014) (1 kasus).
  4. Kelurahan Margahayu (RT 002 RW 006) (1 kasus), (RT 007 RW 003) (1 kasus) (1 kasus).

Kecamatan Bekasi Selatan

  1. Kelurahan Jaka Setia (RT 004 RW 007) (1 kasus) (RT 005 RW 014) (1kasus).
  2. Kelurahan Kayuringin Jaya (RT 001 RW 011) (1 kasus), (RT 005 RW 019) (1 kasus).
  3. Kelurahan Pekayon Jaya (RT 004 RW 002) (1 kasus).

Kecamatan Mustikajaya

  1. Kelurahan Cimuning (RT 006 RW 012) (1 kasus).
  2. Kelurahan Mustikajaya (RT 001 RW 022) (2 kasus), (RT 005 RW 019) (2 kasus).

Kecamatan Jatisampurna

  1. Kelurahan Jatikarya (RT 003 RW 001) (1 kasus).
  2. Kelurahan Jatisampurna (RT 003 RW 001) (1 kasus).

Kecamatan Rawalumbu

  1. Kelurahan Bojongrawalumbu (RT 010 RW 002) (1 kasus) (RT 006 RW 011) (1 kasus).

Kecamatan Pondok Gede

  1. Kelurahan Jatibening Baru (RT 007 RW 002) (1 kasus).
  2. Kelurahan Jatimakmur (RT 004 RW 007) (2 kasus).

Kecamatan Jatiasih

  1. Kelurahan Jatiasih (RT 006 RW 011) (1 kasus).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com