BEKASI, KOMPAS.com - Lansia berusia di atas 60 tahun direncanakan mendapat giliran vaksinasi Covid-19 pada tahap kedua yang dijadwalkan pada periode Januari hingga April 2021.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati mengungkapkan, vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi direncanakan berlangsung dalam empat tahap, mulai Januari ini.
Proses vaksinasi tersebut menurut rencana akan diberlakukan secara bertahap hingga 2022.
"Tahap pertama yang mendapatkan tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang, serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan," kata Dezy saat ditemui di kantornya, Senin (4/1/2021).
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi Dalam Empat Tahap hingga 2022
Selanjutnya adalah tahap kedua yang rencananya dilaksanakan bersamaan dengan berlangsungnya tahap pertama.
Pada tahap kedua, vaksin akan diberikan kepada petugas pelayanan publik seperti TNI, Polri, dan petugas pelayanan umum.
Tak hanya mereka, kelompok masyarakat lansia yang berusia di atas 60 tahun juga mendapatkan vaksin pada tahap kedua.
Berikutnya, pada tahap ketiga, vaksin Covid-19 akan diberikan kepada masyarakat yang rentan dari sisi sosial dan ekonomi.
Terakhir, Pemkot Bekasi akan memberikan vaksin kepada para pelaku ekonomi.
"Tahap empat menyasar pada para pelaku perekonomian dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin," tutur Dezy.
Baca juga: 348 Tenaga Kesehatan di Kota Bekasi Terkena Covid-19, Mayoritas Perawat
Meskipun telah merancang tahap vaksinasi Covid-19, Dezy mengaku belum mengetahui merek vaksin yang akan didapatkan Pemkot Bekasi.
"Nah itu kami yang belum tahu, apakah Sinovac atau yang lainya, kita tunggu hasilnya saja, tapi yang selama ini diuji coba kan memang Sinovac," kata Dezy.
Sebelumnya, pemerintah mencanangkan akan memulai program vaksinasi Covid-19 pekan depan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah saat ini masih menunggu vaksin mendapat izin edar darurat atau emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Bekasi Tembus 16.000 di Awal 2021
Hal tersebut disampaikan Airlangga usai rapat kabinet bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri lainnya, Senin.
"Tadi dilaporkan bahwa pemerintah akan segera memulai untuk melakukan vaksinasi yang dijadwalkan sekitar pertengahan bulan atau minggu depan," kata Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Airlangga menjelaskan, sebelum menerbitkan izin edar darurat, BPOM harus lebih dulu menganalisis data hasil uji klinis vaksin Sinovac yang beberapa waktu lalu dilakukan di Bandung.
BPOM juga menggunakan beberapa data hasil uji klinis Sinovac dari sejumlah negara, seperti Turki dan Brasil.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, Pemkot Bekasi Bangun RSUD Baru
Bersamaan dengan itu, pemerintah terus menyiapkan vaksin-vaksin lain hasil dari kerja sama dengan berbagai negara, seperti AstraZeneca, Pfizer, Novavax, hingga vaksin dari GAVI.
Sementara menanti pendistribusian vaksinasi, kata Airlangga, pemerintah tetap meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Pemerintah akan terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dan kedisiplinan masyarakat itu ya memakai masker, menjaga jarak, kemudian juga mencuci tangan, dan tetap menghindari kerumunan," ujar Airlangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.