Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Grafik Kasus Positif Covid-19 Harian di DKI Jakarta Melonjak Selama PPKM Jilid Pertama

Kompas.com - 25/01/2021, 17:00 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali di DKI Jakarta pada periode pertama 11-24 Januari 2021 lalu tidak mencapai tujuan yang diharapkan, yakni menekan angka kasus Covid-19 di Ibu Kota.

PPKM Jawa-Bali atau PSBB ketat yang diterapkan sepanjang dua minggu lalu berakhir dengan sejumlah krisis baru yang dikarenakan melonjaknya grafik pasien Covid-19 di DKI Jakarta.

Tercatat, selama 14 hari lalu ketika PPKM jilid pertama diberlakukan, angka positif harian Covid-19 di DKI cuma lima kali yang berada di kisaran 2.000 kasus. Selebihnya, angka positif Covid-19 mencapai 3.000 kasus per hari.

Baca juga: PSBB Diperpanjang, Pusat Perbelanjaan Boleh Beroperasi Lebih Lama dari Sebelumnya

Sebagai perbandingan, saat penerapan PSBB transisi pada 21 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021, kasus positif harian hanya lima kali menyentuh angka 2.000 kasus. Lonjakan tertinggi terjadi pada 25 Desember 2020 dengan 2.096 kasus.

Lonjakan angka kasus positif Covid di DKI selama PPKM jilid pertama bahkan memecahkan rekor sampai empat kali.

Pemecahan rekor pertama terjadi pada 13 Januari 2021 di angka 3.475 kasus. Tiga hari kemudian, lonjakan tertinggi kembali terjadi dengan angka 3.536 kasus.

Grafik kasus positif harian di DKI kembali mencapai puncak pada 20 Januari 2021 di angka 3.786. Terakhir, rekor saat ini tercipta dua hari kemudian dengan angka 3.792 kasus.

Jumlah kasus positif harian selama PPKM jilid pertama:

- 11 Januari 2021 : 2.461 kasus
- 12 Januari 2021 : 2.669 kasus
- 13 Januari 2021 : 3.475 kasus (pecahkan rekor)
- 14 Januari 2021 : 3.165 kasus
- 15 Januari 2021 : 2.541 kasus
- 16 Januari 2021 : 3.536 kasus (pecahkan rekor)
- 17 Januari 2021 : 3.395 kasus
- 18 Januari 2021 : 2.361 kasus
- 19 Januari 2021 : 2.563 kasus
- 20 Januari 2021 : 3.786 kasus (pecahkan rekor)
- 21 Januari 2021 : 3.151 kasus
- 22 Januari 2021 : 3.792 kasus (rekor saat ini)
- 23 Januari 2021 : 3.285 kasus
- 24 Januari 2021 : 3.512 kasus

Sementara itu, kasus kumulatif Covid-19 di DKI Jakarta sejak 22 Januari 2021 sudah menembus lebih dari 240.000 kasus. Pada 24 Januari 2021, total kasus adalah 249.815.

Angka tersebut lebih cepat dari prediksi epidemiolog dari Universitas Indonesia Syahrizal Syarif yang menduga kasus kumulatif Covid-19 di DKI Jakarta baru akan menembus angka 240.000 kasus pada awal Februari 2021 sebagai imbas dari libur panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

"DKI itu kan sekarang 24 persen dari seluruh kasus di Indonesia. Nanti bulan awal Februari, kasus di Indonesia akan memasuki 1 juta kasus. Itu artinya Jakarta siap siap saja 240.000 kasus," kata Syahrizal saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/12/2020).

Baca juga: PSBB Diperpanjang, Restoran Boleh Layani Tamu Makan di Tempat hingga Pukul 20.00 WIB

Berdampak ke fasilitas kesehatan

Meningkatnya kasus positif harian Covid-19 di DKI Jakarta berimbas pada ketersediaan fasilitas kesehatan yang kian menipis.

Hal tersebut juga diprediksi Syahrizal pada akhir Desember 2020 lalu.

Syahrizal bahkan mengingatkan, fasilitas pelayanan kesehatan di DKI Jakarta bisa kewalahan jika kasus Covid-19 di ibu kota benar-benar menembus 240.000 kasus. Jika ada 10 persen kasus aktif, maka artinya ada 24.000 orang yang harus menjalani perawatan atau isolasi.

"Pelayanan kesehatannya jadi sangat berat ya," kata dia.

Kini, DKI Jakarta menghadapi krisis di mana tempat tidur intensive care unit (ICU) di rumah sakit sangat terbatas.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, mengungkapkan, tempat tidur isolasi bagi pasien Covid-19 hanya bersisa sekitar 14 persen, atau 1.101 dari total 8.055 tempat tidur.

"Hal yang sama juga terjadi pada ICU kita, di mana kapasitas ICU telah terisi sebesar 84 persen dari total 1.097 tempat tidur," kata Widyastuti, Minggu (24/1/2021).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menambah 1.941 tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU bagi pasien Covid-19 dalam waktu dekat.

Nantinya, akan ada 9.946 tempat tidur isolasi dan 1.362 tempat tidur ICU, Widyastuti membeberkan melalui keterangan tertulis.

Tak hanya itu, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, per Senin (25/1/2021) telah merawat 4.653 pasien dan saat ini terisi 77 persen.

"Jumlahnya berkurang 77 orang dari hari kemarin. Semula 4.730 orang menjadi 4.653 orang," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Wagub DKI: Masyarakat tolong patuh prokes

Menyadari lonjakan tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memperpanjang PPKM atau PSBB ketat mulai hari ini hingga 8 Februari 2021.

Hal tersebut juga mengikuti kebijakan pemerintah di mana PPKM Jawa-Bali juga diperpanjang.

Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria meminta agar warga Jakarta dan luar Jakarta untuk taat terhadap protokol kesehatan (prokes).

Baca juga: IDI Jakarta Sebut PPKM Periode Pertama Belum Efektif Kurangi Kasus Covid-19

Menurut Ariza, kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan bisa menjadi peran penting dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Jadi warga Jakarta dan Non Jakarta kami minta untuk selalu disiplin melaksanakan protokol kesehatan, protokol Covid, 3M, 4M maupun 5M agar kita bisa mengurangi memutus mata rantai penyebaran," ujar Ariza dalam keterangan suara, Senin (25/1/2021).

Politikus Partai Gerindra ini menjelaskan, aturan yang dibuat pemerintah dalam usaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19 hanya berpengaruh 20 persen saja.

Baginya, masyarakat yang berperan utama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Keberhasilan ini terletak pada masyarakat itu sendiri, kepada kita sebagai warga sebagai masyarakat yang harus selalu patuh dan disiplin terkait penyebaran Covid, itu kunci keberhasilan kita," ucap Ariza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com