Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pedagang Angpao dan Kue Keranjang Jelang Imlek 2021, Omzet Turun Hingga 70 Persen

Kompas.com - 10/02/2021, 19:28 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

"(Omzet turun) sekitar 50-70 persen. Biasanya sebelum ada PSBB begini, pembeli banyak yang datang dari luar daerah. Karena pandemi ini, orang-orang jadi susah masuk ke wilayah Jakarta juga. Belum lagi kondisi sekarang suka hujan," katanya.

Sebagai pedagang yang telah berjualan sejak 10 tahun lalu, Irfan merasakan perubahan drastis dari penjualannya menjelang Imlek.

Baca juga: ASN di Solo Dilarang Bepergian ke Luar Kota Selama Libur Imlek

"Biasanya, dua hari menjelang Imlek, barang (dagangan) sudah kosong. Sekarang masih banyak. Angpao saja masih banyak. Biasanya angpao sudah habis (H-2)," paparnya.

Berkat strategi dan area strategis

Di sisi lain, Yahya selaku pedagang pernak-pernik Imlek justru mengaku menikmati penjualan yang baik tahun ini.

"Kalau orang lain pada mengeluh sama (penjualan) tahun ini, kalau saya pribadi enakan tahun ini jualannya," kata Yahya, yang telah berjualan angpao, lampion, dan sebagainya sejak 2002.

Yahya bahkan mengaku mengalami kenaikan penjualan menjelang Imlek ini.

"(omzet meningkat) enggak jauh sih. Kalau saya (penjualannya) lebih baik tahun ini," jelasnya.

Menurut Yahya, keberaniannya menyetok barang untuk Imlek di saat para pedagang lain enggan berjudi menjadi alasan di balik keberhasilan penjualannya tahun ini.

"Orang lain kan pada takut nyetok barang, kalau saya nyetok barang. Karena feeling lah, main feeling. Ketika agen-agen enggak banyak nyetok, saya ambil barang banyak. Alhamdulillah tepat. Justru jadinya tahun ini saya kurang barang," beber Yahya.

Angpao dengan corak kerbau sesuai dengan shio kerbau emas tahun ini menjadi dagangan Yahya yang paling laku.

"Puncak penjualan saya minggu lalu. Saat itu, angpao corak kerbau masih banyak. Sekarang sisaannya saja. Ini tinggal angpao corak biasa yang masih bisa dijual setelah Imlek, di hari-hari biasa lah," katanya.

Alasan lain di balik penjualan laku keras, menurut Yahya, adalah lokasi jualannya yang terbilang strategis.

"Tempat berjualan saya kan persis dekat pintu masuk (Gedung Chandra). Jadi strategis," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com