Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Komentar Partai soal Hasil Survei Elektabilitas Calon Gubernur DKI Jakarta

Kompas.com - 17/02/2021, 07:00 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beragam partai politik turut mengomentari hasil survei yang dirilis oleh Media Survei Nasional (Median) tentang elektabilitas calon gubernur DKI Jakarta selanjutnya.

Setidaknya ada empat partai yang memiliki kursi lima besar di DPRD DKI Jakarta ikut mengomentari hal tersebut, yaitu PDI-P, Gerindra, PKS dan PAN.

Tanggapan santai muncul dari PDI-P yang dua kadernya disebut-sebut masuk dalam tiga besar survei pertanyaan bebas (top of mind).

Sebagai informasi, dua kader tersebut adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Baca juga: Kala Risma dan Ahok Kejar Elektabilitas Anies di DKI Jakarta

"Ya itu kan penilaian warga," ujar Ketua Fraksi DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, Selasa kemarin.

Gembong mengatakan, meski nama Risma dan Ahok ada di tiga teratas hasil survei, PDI-P sebagai pemilik kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta dengan 25 kuris tidak lantas buru-buru menunjuk calon gubernur yang akan mereka usung di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta selanjutnya.

Kata Gembong, masih ada prosedur internal partai yang harus dilalui dan keputusan terdapat pada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P.

"Kalau PDI-P belum di tahapan ke arah itu," kata Gembong.

Gerindra yakin elektabilitas Riza Patria naik

Jika kader PDI-P berada di posisi tiga teratas hasil survei, berbeda nasibnya dengan Riza Patria sebagai kader partai Gerindra yang berada di peringkat paling buncit.

Riza hanya mendapat 0,5 persen suara responden yang ditanya soal siapa calon gubernur DKI Jakarta selanjutnya.

Ketua Dewan Penasihat DPD Partai Gerindra Mohamad Taufik mengatakan, elektabilitas Riza masih belum terbangun karena Riza belum banyak dikenal masyarakat Jakarta.

Baca juga: Elektabilitas Riza Patria di Urutan Buncit, Ini Komentar Gerindra

"Pak Ariza kan baru (menjabat sebagai wakil gubernur), pastinya seiring waktu yang akan datang Ariza punya peluang yang kuat juga," kata Taufik.

Namun, dia yakin, Gerindra dengan pemilik kursi kedua terbanyak di DPRD DKI Jakarta dengan 19 kursi bisa mendongkrak elektabilitas Riza Patria.

Dia optimistis bahwa menjelang Pilkada DKI selanjutnya Riza Patria sudah berhasil mengantongi elektabilitas yang lebih tinggi dari saat ini.

"Yakin (elektabilitas bisa lebih tinggi)," kata Taufik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com