Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang Dibubarkan karena Timbulkan Kerumunan

Kompas.com - 24/02/2021, 07:30 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Para pedagang berpegang pada informasi awal bahwa vaksinasi hanya dilakukan enam hari terhitung sejak Rabu pekan lalu. Pedagang mengira kemarin adalah hari terakhir pelaksanaan vaksinasi di Pasar Tanah Abang sehingga mereka ngotot meminta divaksin.

"Karena memang sebelumnya kontrak kami dengan Pasar Jaya enam hari," ucap Siti.

Namun, Siti memastikan bahwa kegiatan vaksinasi di Pasar Tanah Abang akan diperpanjang mengingat masih tingginya antusiasme pedagang. Semula pedagang yang mendaftar untuk divaksinasi selama enam hari sebanyak 9.720 orang. Namun, setelah vaksinasi digelar, rupanya masih banyak pedagang di Pasar Tanah Abang yang baru mendaftar.

Kini, total pedagang yang telah terdaftar mencapai 21.000 orang.

Oleh karena itu, vaksinasi akan diperpanjang sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Yang pasti vaksinasi ini kami gelar sampai selesai, sampai semuanya terlayani. Pokoknya instruksi Pak Dirjen P2P Kemenkes, layani sampai semuanya tervaksinasi," ucap Siti.

Benahi jadwal

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta panitia vaksinasi Covid-19 untuk membenahi jadwal vaksinasi di Pasar Tanah Abang menyusul terjadinya kerumunan antrean calon penerima vaksin.

"Ke depan, kami minta panitia yang menyelenggarakan vaksinasi di Pasar Tanah Abang agar mengatur secara teknis dan detail," kata Riza.

Riza menjelaskan, calon penerima vaksin tidak bisa hanya diberikan kupon tanpa detail waktu mereka harus hadir di tempat vaksinasi. Oleh sebab itu, kata Riza, terjadi antrean sebanyak 500 orang yang datang bersamaan sehingga terjadi kerumunan.

"Dalam prosesnya tadi, sebanyak 500 tidak diatur sedemikian sehingga terjadi kerumunan, lalu kapolsek membubarkan kerumunan agar diatur kembali," kata Riza.

Menurut Riza, pembubaran yang dilakukan pihak kepolisian sudah sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Pembubaran tersebut sekaligus menjadi pembelajaran bagi panitia agar lebih memperhatikan secara terperinci pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

"Ini masalah teknis yang sederhana, tapi tidak boleh dianggap enteng, membagikan kupon harus diatur kapasitasnya, jumlahnya, dan waktunya dibagi. Tidak jam buka sampai jam tutup, tapi dibagi berapa gelombang dan sebagainya," kata Riza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com