Para pedagang berpegang pada informasi awal bahwa vaksinasi hanya dilakukan enam hari terhitung sejak Rabu pekan lalu. Pedagang mengira kemarin adalah hari terakhir pelaksanaan vaksinasi di Pasar Tanah Abang sehingga mereka ngotot meminta divaksin.
"Karena memang sebelumnya kontrak kami dengan Pasar Jaya enam hari," ucap Siti.
Namun, Siti memastikan bahwa kegiatan vaksinasi di Pasar Tanah Abang akan diperpanjang mengingat masih tingginya antusiasme pedagang. Semula pedagang yang mendaftar untuk divaksinasi selama enam hari sebanyak 9.720 orang. Namun, setelah vaksinasi digelar, rupanya masih banyak pedagang di Pasar Tanah Abang yang baru mendaftar.
Kini, total pedagang yang telah terdaftar mencapai 21.000 orang.
Oleh karena itu, vaksinasi akan diperpanjang sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Yang pasti vaksinasi ini kami gelar sampai selesai, sampai semuanya terlayani. Pokoknya instruksi Pak Dirjen P2P Kemenkes, layani sampai semuanya tervaksinasi," ucap Siti.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta panitia vaksinasi Covid-19 untuk membenahi jadwal vaksinasi di Pasar Tanah Abang menyusul terjadinya kerumunan antrean calon penerima vaksin.
"Ke depan, kami minta panitia yang menyelenggarakan vaksinasi di Pasar Tanah Abang agar mengatur secara teknis dan detail," kata Riza.
Riza menjelaskan, calon penerima vaksin tidak bisa hanya diberikan kupon tanpa detail waktu mereka harus hadir di tempat vaksinasi. Oleh sebab itu, kata Riza, terjadi antrean sebanyak 500 orang yang datang bersamaan sehingga terjadi kerumunan.
"Dalam prosesnya tadi, sebanyak 500 tidak diatur sedemikian sehingga terjadi kerumunan, lalu kapolsek membubarkan kerumunan agar diatur kembali," kata Riza.
Menurut Riza, pembubaran yang dilakukan pihak kepolisian sudah sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Pembubaran tersebut sekaligus menjadi pembelajaran bagi panitia agar lebih memperhatikan secara terperinci pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
"Ini masalah teknis yang sederhana, tapi tidak boleh dianggap enteng, membagikan kupon harus diatur kapasitasnya, jumlahnya, dan waktunya dibagi. Tidak jam buka sampai jam tutup, tapi dibagi berapa gelombang dan sebagainya," kata Riza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.