Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

35 Tanaman Dicuri Dua Pria di Kota Tangerang, Kerugian Pemilik Capai Rp 17 Juta

Kompas.com - 18/03/2021, 06:03 WIB
Muhammad Naufal,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebuah video yang menampakkan aksi pencurian tanaman di kawasan Karang Timur, Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, viral di Instagram.

Video tersebut diunggah oleh akun @viral_ciledug pada Selasa (16/3/2021).

Video berdurasi sekitar 47 detik itu telah ditonton hingga 2.720 kali hingga Rabu (17/3/2021).

Anak pemilik toko tanaman tersebut, Chumairoh Ramadhanty (28), menyatakan pencurian itu terjadi hari Selasa sekitar pujul 03.00 WIB.

"Pencurian itu kejadian sekitar pukul 03.00 WIB, saat orang rumah sedang tertidur," ungkap Chumairoh melalui pesan singkat, Rabu malam.

Baca juga: Kepada Hakim, John Kei dan Para Anak Buahnya Mengaku Dianiaya Polisi Saat Penangkapan

Menurut dia, dua orang pencuri yang terekam CCTV kediamannya itu mengambil 35 tanaman dari tiga jenis yang berbeda, yaitu Aglaonema Suksom, Sultan Brunei, dan Red Sumatra.

Tiap tanaman dipatok harga sekitar Rp 500.000, sehingga kerugian yang dialami oleh pihak keluarga Chumairoh sekitar Rp 17.500.000.

"(Sebanyak) 35 tanaman diambil. Harga tiap tanaman rata-rata Rp 500.000," kata dia.

Awal mula pencurian itu, lanjut Chumairoh, terdapat dua orang pria yang mengendarai sebuah motor tiba-tiba berhenti di toko tanaman sekaligus kediaman dia.

Baca juga: Sidang Perdana Rizieq Shihab, Kenapa Sampai Ricuh dan Bikin Hakim Marah?

Salah satu di antaranya memanjat pagar rumah Chumairoh, sedangkan pelaku satunya memantau kondisi sekitar di dekat motor mereka.

Kemudian, satu pelaku yang memanjat pagar itu mengambil puluhan tanaman dari potnya masing-masing.

"Diambilnya dengan cara dicabut tanamannya dari pot," paparnya.

"Pelaku (kemudian) membawa dengan plastik kantong sampah yang besar," imbuh Chumairoh.

Usai mengambil 35 tanaman tersebut, kedua pelaku melarikan diri menggunakan motor yang mereka kendarai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com