Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Penangkapan 4 Terduga Teroris di Bekasi dan Condet, Berawal dari Bom Makassar

Kompas.com - 30/03/2021, 08:06 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Selain baju bertulisan FPI, barang bukti lain juga didapat dari keempat terduga teroris.

Dari penangkapan ZA, barang bukti yang disita berupa parang, ponsel, dompet, kartu ATM, kartu identitas, dan uang tunai Rp 3.056.000.

Baca juga: Geledah Terduga Teroris di Condet, Polisi Temukan Atribut dan Kartu Anggota FPI

Sementara itu, dari penangkapan AJ dan HH, diamankan barang bukti berupa ponsel dan identitas diri masing-masing.

"Dari penggeledahan ditemukan lima bom aktif yang sudah terkait dalam bentuk kaleng dengan sumbu yang terbuat dari triaceton triperoxide (TATP). Ini adalah sebuah senyawa kimia yang mudah meledak dan tergolong sangat sensitif," kata Fadil.

Tim Gegana Polda Metro Jaya kemudian meledakkan bahan peledak yang ditemukan di rumah terduga teroris di Condet.

Adapun keempat terduga teroris itu dipersangkakan Pasal 15 juncto Pasal 7 dan atau Pasal 9 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorsime dengan ancaman 15 tahun penjara.

Patroli skala besar

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Hendro Pandowo mengatakan, jajarannya bersama TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan menggelar patroli berskala besar setelah penangkapan terduga teroris itu.

Setidaknya ada 200 personel gabungan yang dikerahkan untuk berpatroli ke sejumlah gereja di Jakarta.

"Jumlah ada dua kompi. Itu sekitar 140 sampai 200 personel gabungan. Adapun rute patroli beberapa gereja besar di Ibu Kota seperti Gereja Katedral, Gereja Immanuel, dan lainnya," kata Hendro, Senin.

Baca juga: 4 Terduga Teroris Ditangkap di Bekasi dan Condet Terkait Bom Makassar, Berperan Jadi Ahli Bom

Selain patroli ke gereja, sejumlah personel gabungan juga akan melakukan patroli ke beberapa pusat perbelanjaan.

Tujuannya untuk menciptakan rasa aman dan ketenangan setelah terjadinya bom bunuh diri dan penangkapan terduga teroris.

"Patroli ini akan terus kami lakukan untuk ciptakan rasa aman pada masyarakat dan menjadikan bahwa sampai saat ini Ibu Kota Jakarta dalam keadaan aman, tertib, dan kondusif," kata Hendro.

Hendro mengatakan, patroli yang dilakukan sampai batas waktu yang belum bisa ditetapkan demi keamanan dan kenyamanan warga Jakarta.

"Kami akan tegakkan tentunya sampai menunggu perintah Pak Kapolda kapan patroli ini berkahir," kata Hendro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com