Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Linmas Bekasi yang Perkosa Perempuan Tunarungu Pernah Lecehkan Keponakan Sendiri

Kompas.com - 30/03/2021, 20:54 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Oknum pelindung masyarakat (Linmas) di RW 06 Kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur berinisial BL yang diduga memperkosa perempuan tunarungu, NS (20), disebut juga pernah melecehkan keponakannya sendiri.

Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum NS dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GMBI Bekasi, Herli. Ia mendapat informasi tersebut dari warga Duren Jaya.

"Ada keterangan dari warga Duren Jaya bahwa pelaku itu telah melakukan perkosaan sebelumnya. Yang dia perkosa itu keponakan sendiri," kata Herli, Senin (29/3/2021), dilansir dari Wartakotalive.

Baca juga: Kronologi Wanita Tunarungu Jadi Korban Pemerkosaan Linmas di Bekasi

Akan tetapi, dijelaskan Herli, kasus tersebut tidak sampai ke ranah hukum lantaran diselesaikan secara kekeluargaan.

"Namun pada saat itu tidak masuk ke ranah hukum, karena memang dilakukan kekeluargaan. Jadi rekam jejak pelaku itu juga sudah parah, sudah kategori predator," lanjutnya.

Terkait kasus yang menimpa kliennya, Herli mengatakan bahwa terduga pelaku masih belum dimintai keterangannya.

Meski begitu, Herli mendapat informasi bahwa pihak penyidik Unit PPA Polres Metro Bekasi Kota baru akan memanggil saksi seperti ketua RT setempat untuk pemeriksaan.

"Nah pelaku itu justru sampai sekarang ini belum ada tindakan kepolisian. Cuma kemarin saya tanya karena penyidik bilang mau menghadirkan dulu saksi yaitu pokdar dan ketua RT di situ, mau dilakukan pemanggilan," tutur Herli.

Korban trauma

Sementara itu, menurut Herli, NS saat ini mengalami trauma berat setelah menjadi korban pemerkosaan.

"Sekarang ini trauma yang sangat kritis karena biasanya dia periang, sekarang teman-temannya kalau mau main ke rumahnya malah diusir," papar Herli, dilansir dari Tribun Jakarta.

Dia menduga, Herli merasa malu dan takut teman-temannya tahu bahwa ia telah menjadi korban pemerkosaan.

"Karena mungkin korban malu dan depresi serta takut, jadi dia mengurung diri," tambahnya.

Herli memastikan, ia telah berkoordinasi dengan berbagai instansi seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi.

Harapannya, NS bisa mendapatkan pendampingan pemulihan psikologis akibat kejadian yang korban alami.

"Sudah, kita sudah berkoodinasi dengan DP3A Kota Bekasi, pihaknya dinas berjanji akan melakukan pendampingan dan memenuhi segala hak korban," terangnya.

Baca juga: Minta Bantuan saat Mau Diperkosa, Wanita Tunarungu Justru Disetubuhi Linmas di Bekasi

Kasus dugaan pemerkosaan itu sendiri sudah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota dengan Nomor: STPL/773/K/III/2021/SPKT/Restro Bks Kota.

NS pun telah memberikan keterangannya didampingi Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) sebagai penerjemah bahasa isyarat.

"Jadi kemarin itu setelah kami mendampingi pelaporan lanjutan, si korban itu kan telah di-BAP, didampingi dari PPDI dan DP3A Kota Bekasi," kata Herli.

Kronologi

Sebelumnya diberitakan, NS menjadi korban pemerkosaan oleh BL di kawasan Duren Jaya pada Rabu (17/3/2021) dini hari.

Kala itu, korban hendak pulang ke rumah usai bermain di rumah temannya pada Selasa (16/3/2021) sekitar pukul 18.00 WIB.

Namun, korban urung langsung pulang karena bertemu seorang pria tak dikenal yang merayunya untuk jalan-jalan di sekitar Terminal Induk Bekasi.

NS diajak jalan pria itu hingga larut malam sebelum dibawa ke kontrakannya untuk diperkosa.

Akan tetapi, korban berhasil melawan dan kabur.

"Korban melawan dan berontak akhirnya korban dipukul bagian pinggang, diremas payudaranya dan dicekik lehernya. Korban ketakutan dan kabur," urai Herli.

Saat melarikan diri, korban bertemu dengan BL yang kemudian membantunya untuk mengusir pria tak dikenal itu.

Akan tetapi, BL justru gantian berniat bejat. Ia mencekoki NS dengan minuman keras hingga hampir tak sadarkan diri.

BL kemudian membawa NS ke kuburan, mengancam dan memperkosa korban di makam.

"Pelaku oknum linmas malah memberikan minuman kepada korban yang telah dicampur dengan obat. Kemudian korban merasa pusing dan dibawa sama pelaku ke kuburan Jati Duren Jaya," ucap Herli.

"Dilakukan di situ (kuburan) pemerkosaan. Bahkan dekat makam kakeknya si korban. Kebetulan (kakek) dimakamkan dekat situ" lanjutnya.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Oknum Linmas Bekasi Gatelan. Sebelumnya Nyaris Memperkosa Keponakannya Sendiri dan di Tribunjakarta.com dengan judul Perempuan Tunarungu Korban Dugaan Pemerkosaan di Bekasi Alami Trauma Berat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com