Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Ancaman Golok di Cikokol hingga Tembakan di Mabes Polri, 4 Serangan ke Kantor Polisi Jabodetabek

Kompas.com - 01/04/2021, 06:00 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

2. Kerusuhan dan penusukan di Mako Brimob

Dua insiden terjadi dalam waktu berdekatan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada Mei 2018.

Kasus pertama adalah sejumlah narapidana kasus terorisme menguasai Mako Brimob selama dua malam sejak Selasa (8/5/2018).

Bahkan, napi berhasil merebut senjata dan menyandera anggota Densus 88.

Baca juga: 5 Polisi dan 1 Narapidana Terorisme Tewas dalam Kerusuhan di Mako Brimob

Kasus tersebut berawal dari kerusuhan antara napi dengan polisi pada Selasa malam yang menyebabkan 5 anggota Densus 88 dan satu orang napi tewas.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol M. Iqbal mengatakan, kerusuhan itu dikarenakan masalah pemberian makanan dari pihak keluarga napi yang harus lewat pemeriksaan petugas.

Polisi cukup kesulitan untuk menguasai kembali rutan.

Baca juga: Kronologi Kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, yang Diketahui hingga Kini...

Malah, pada Rabu (9/5/2018) malam, napo terorisme berhasil menguaasai seluruh rutan Mako Brimob sehingga polisi kian sulit mendekat ke rutan di blok lain.

Pada Kamis (10/5/2018) dini hari, polisi yang disandera, Bripka Iwan Sarjana, dibebaskan dalam keadaan hidup meski mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuh.

Operasi pengambilalihan rutan yang dikuasai napi akhirnya berakhir pada Kamis sekitar pukul 07.15 WIB.

Sebanyak 145 tahanan menyerahkan diri. Sementara ada 10 napi yang sempat melawan, meski akhirnya juga menyerahkan diri.

Polisi menangkap 8 orang terduga teroris yang terlibat dalam kerusuhan di Mako Brimob.

Baca juga: Pola Teror JAD, Serang Polisi dan Non-Muslim secara Acak lewat Sel-sel Kecil

Peristiwa rupanya tak berhenti. Pada hari yang sama setelah polisi menguasai lagi Mako Brimob, anggota Intel Brimob Kelapa Dua, Bripka Marhum Frenje, menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal.

Korban sempat berteriak sehingga didengar rekannya, Briptu Mato dan Briptu Grusce, yang kemudian menembak pelaku penusukan hingga tewas karena berusaha melarikan diri.

Bripka Marhum sempat dibawa ke RS Bhayangkara Brimob. Akan tetapi, nyawanya tak bisa diselamatkan.

Sementara pelaku kemudian diketahui adalah seorang mahasiswa berinisial TS.

Atas dua peristiwa tersebut, sebanyak enam anggota kepolisian gugur dalam tugasnya. Mereka kemudian mendapat kenaikan pangkat oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com