Pada 14 Januari 2016, masyarakat Ibu Kota digegerkan bom meledak disusul baku tembak antara teroris dan polisi di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Peristiwa pada Kamis siang itu diwarnai ledakan di pos polisi dekat Gedung Sarinah, hanya beberapa detik dari ledakan pertama yang terjadi di kedai kopi Starbucks persis seberang Mal Sarinah.
Seorang pelaku yang kemudian diketahui bernama Dian Juni Kurniadi melempar bom tabung ke pos polisi itu sembari mengendarai sepeda motor.
Baca juga: Mengingat Lagi Sepak Terjang JAD Dalangi Bom Thamrin dari Balik Penjara
Bom tersebut menggunakan saklar untuk mengaktifkannya.
Saat kejadian nahas tersebut, ada empat orang di sekitar pos polisi.
Mereka adalah Ajun Inspektur Satu Denny Maheu yang tengah menilang Rico Hermawan (22) dan sepupunya, Anggun Kartikasari (24).
Satu orang lainnya adalah Sugito (43), seorang kurir barang yang sedang berjalan melewati pos polisi.
Akibat bom tersebut, Rico dan Sugito tewas dan Denny terluka parah. Sementara Anggun selamat.
Tak berhenti sampai di situ, sekitar pukul 10.48, penembakan terjadi di dekat Starbucks ketika polisi melakukan penutupan ruas Jalan Thamrin dan massa berkerumun.
Baca juga: Kisah Penyintas Bom Thamrin, Sempat Terpuruk tetapi Bangkit Setelah Memaafkan Pelaku
Di sana lah baku tembak terjadi antara teroris dan polisi. Korban lain juga berjatuhan, termasuk warga sipil.
Akibat aksi teror di Thamrin tersebut, 21 orang menjadi korban. Delapan orang di antaranya meninggal dunia, terdiri dari empat pelaku dan empat warga sipil.
Sementara sisanya menderita luka-luka.
Polisi kemudian mendeteksi empat tersangka bom Thamrin yang tewas sebagai M Ali selaku koordinator aksi, Dian Juni, Afif alias Sunakim, dan Ahmad Muhazan.
Selain mereka, polisi berhasil mengungkap tersangka lain, termasuk dalang teror bernama Aman Abdurrahman.
Selain pendiri JAD, dia juga dikenal sebagai Ketua Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Indonesia.
Aman kemudian dinyatakan bersalah dan divonis mati pada 22 Juni 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.