Bukan karena rendahnya testing
Wiku juga memastikan, laju penularan Covid-19 yang saat ini menurun bukan akibat rendahnya testing.
"Dengan angka testing yang cukup baik akhir-akhir ini, jumlah kasus yang terdeteksi positif nyatanya menurun. Artinya, penularan Covid-19 yang saat ini cukup rendah, disebabkan menurunnya laju penularan dan bukan karena upaya penjaringan kasusnya (testing) yang rendah," ujar Wiku.
Baca juga: Tak Terima Ditegur, Sejumlah Satpol PP dan Ormas Keroyok Pedagang Reptil Barito
Di Jakarta misalnya, angka testing dalam sepekan terakhir masih menyentuh di angka 74.032 orang. Angka itu jauh di atas target WHO untuk Jakarta yang harus mengetes minimal 10.645 orang dalam sepekan.
Testing di Indonesia juga sudah menyentuh standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO), yakni sebesar 276.000 orang per minggu.
Wiku menegaskan, Indonesia setiap minggunya berusaha konsisten meningkatkan jumlah testing Covid-19 kendati pada Februari 2021 intensitas testing sempat mengendur.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, ada penurunan kasus aktif Covid-19 secara signifikan selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di Ibu Kota.
Widyastuti menjelaskan, pada 8 Maret 2021, jumlah kasus aktif Covid-19 di Jakarta sebanyak 7.439 kasus. Angka itu menurun pada 16 Maret menjadi 5.747 kasus.
Dengan demikian, menurut Widyastuti, ada penurunan 1.692 kasus dengan diterapkannya PPKM mikro.
Baca juga: Aksi Todong Senjata Pengemudi Fortuner: Kesal Ditegur karena Menabrak, Mengaku Aparat
Penurunan kasus aktif ini juga berdampak pada turunnya tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 di rumah sakit rujukan Covid-19.