Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2021, 06:06 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seperti banyak wilayah lain di Indonesia dan Jabodetabek, kasus aktif Covid-19 di Kota Depok, Jawa Barat, sedang melandai setelah sempat mencapai puncaknya pada akhir Januari lalu.

Momentum baik itu diharapkan terus berlangsung. Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana meminta warga Depok jangan sampai longgar menerapkan protokol kesehatan.

"Kita ketahui bahwa pada Ramadhan sekarang, aktivitas warga secara sosial dan ekonomi cukup tinggi. Nah ini harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," kata Dadang, Selasa (20/4/2021) malam.

Baca juga: Cara Daftar untuk Dapat BLT UMKM Depok 2021 Senilai Rp 1,2 Juta

"Kalau kita longgar maka dikhawatirkan ada peningkatan kasus kembali. Jadi ini yang harus kita sama-sama pahami, terutama di dalam kegiatan sosial keagamaan," ujar Dadang.

Ia mengeklaim, sejauh ini belum ada klaster dari ibadah tarawih di Depok. Ia menyebutkan, aparat keamanan turun langsung ke lapangan untuk mengawasi dan mengingatkan jemaah agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan.

"Secara mayoritas, mereka mematuhi," ujar Dadang.

"Yang harus dilakukan antisipasi itu frekuensi setiap hari dan waktu yang digunakan (agar jangan) terlalu lama. Dalam surat edaran penyelenggaraan Ramadhan, misalnya, kultum maksimal 10 menit. Bukan kami membatasi kegiatan keagamaan, tapi dilakukan pengaturan," tambah dia.

Berdasarkan catatan Kompas.com, kasus aktif Covid-19 di Depok sempat menukik tajam dari puncak pandemi pada akhir Januari 2021 yang sempat melampaui 5.000 pasien dalam sehari.

Namun, dalam 1-2 pekan terakhir, kurva tak lagi menukik melainkan stagnan/mendatar, dengan jumlah 1.500-1.700 pasien masih diisolasi setiap hari.

"Kasus (baru Covid-19) harian di kisaran antara 100-200 per hari saat ini. Dibanding dua  minggu sebelumnya, relatif lebih rendah, saat itu (kasus harian) 200-300," kata Dadang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

DSDA Jakarta Dukung Percepatan SPAM Jatiluhur I untuk Penuhi Kebutuhan Air Baku Masyarakat

DSDA Jakarta Dukung Percepatan SPAM Jatiluhur I untuk Penuhi Kebutuhan Air Baku Masyarakat

Megapolitan
Kisah Pasutri Paruh Baya Berjuang Bersama Mencari Kerja di 'Job Fair' Depok

Kisah Pasutri Paruh Baya Berjuang Bersama Mencari Kerja di "Job Fair" Depok

Megapolitan
Ayah di Tangsel Diduga Ingin Gugurkan Kandungan Anaknya dengan Minuman Soda dan Obat

Ayah di Tangsel Diduga Ingin Gugurkan Kandungan Anaknya dengan Minuman Soda dan Obat

Megapolitan
Jabodetabek Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 1 Desember 2023

Jabodetabek Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 1 Desember 2023

Megapolitan
Dipukul dan Ancam Tak Diberi Uang Jajan, Ayah Kandung di Tangsel Perkosa Anaknya hingga 18 Kali

Dipukul dan Ancam Tak Diberi Uang Jajan, Ayah Kandung di Tangsel Perkosa Anaknya hingga 18 Kali

Megapolitan
Disdik DKI Sebut Tak Ada Pemotongan Gaji Guru Honorer SDN Malaka Jaya 10 Jaktim

Disdik DKI Sebut Tak Ada Pemotongan Gaji Guru Honorer SDN Malaka Jaya 10 Jaktim

Megapolitan
Paradoks Perayaan Hari Guru dan Mereka yang Diabaikan Kesejahteraannya

Paradoks Perayaan Hari Guru dan Mereka yang Diabaikan Kesejahteraannya

Megapolitan
Antisipatif dan Inovatif, Terobosan Pj Heru Selama Memimpin Jakarta Raih Penghargaan

Antisipatif dan Inovatif, Terobosan Pj Heru Selama Memimpin Jakarta Raih Penghargaan

Megapolitan
Guru SDN Malaka Jaya 10 Digaji Rp 300.000, Walkot Jaktim: Nanti Saya yang Ngomong Salah...

Guru SDN Malaka Jaya 10 Digaji Rp 300.000, Walkot Jaktim: Nanti Saya yang Ngomong Salah...

Megapolitan
Tanam Ribuan Pohon di Pulogadung, Jokowi: Mengatasi Polusi yang Kita Rasakan

Tanam Ribuan Pohon di Pulogadung, Jokowi: Mengatasi Polusi yang Kita Rasakan

Megapolitan
Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 2 Desember 2023

Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 2 Desember 2023

Megapolitan
Wali Kota Jaksel Klaim Anak Asli Manggarai Diam dan Tak Terhasut dalam Tawuran Senin Dini Hari

Wali Kota Jaksel Klaim Anak Asli Manggarai Diam dan Tak Terhasut dalam Tawuran Senin Dini Hari

Megapolitan
Anak di Tangsel 18 kali Diperkosa Ayah Kandungnya hingga Hamil

Anak di Tangsel 18 kali Diperkosa Ayah Kandungnya hingga Hamil

Megapolitan
Mengadu ke DPRD DKI, Warga Keluhkan Usaha Kuliner di Jalan Tulodong Bikin Macet dan Bising

Mengadu ke DPRD DKI, Warga Keluhkan Usaha Kuliner di Jalan Tulodong Bikin Macet dan Bising

Megapolitan
Parpol Pasang Alat Kampanye di Jalan Protokol Bekasi, Bawaslu Bakal Beri Imbauan

Parpol Pasang Alat Kampanye di Jalan Protokol Bekasi, Bawaslu Bakal Beri Imbauan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com