BOGOR, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat, dalam beberapa hari ke belakang selama bulan Ramadhan mengalami peningkatan.
Berdasarkan data laporan kasus Covid-19, selama akhir pekan kemarin, Jumat-Minggu, 23-25 April 2021, angka harian kasus aktif terus bertambah.
Pada Jumat tercatat penambahan 38 kasus Covid-19, sedangkan Sabtu ada penambahan 58 kasus, dan Minggu penambahannya sebanyak 65 kasus.
Jika diakumulasikan, maka jumlah penambahan kasus harian Covid-19 selama tiga hari itu sebanyak 161 kasus.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Bogor Meningkat, Bima Arya Khawatir Terjadi Gelombang Kedua
Angka tersebut sekaligus menambah jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sejak pandemi melanda Kota Bogor.
Hingga Minggu, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 15.083 kasus.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto pada Senin (19/4/2021) mengeklaim, angka kasus Covid-19 terus melandai sejak periode Maret hingga pertengahan April 2021.
Saat itu, Bima menyebutkan, angka kasus Covid-19 menurun di bawah 50 persen.
Dengan kondisi itu, ia pun memutuskan untuk menonaktifkan operasional rumah sakit darurat atau rumah sakit lapangan (RSL) yang dinilainya sudah tidak diperlukan lagi untuk menangani pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang.
Sebab, ketersediaan bed occupancy rate (BOR) ketika itu sudah tercukupi oleh rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayahnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Pemkot Bogor Isyaratkan Berlakukan Kembali Ganjil Genap
Jelang akhir April 2021, rupanya kasus Covid-19 di Kota Bogor mengalami tren kenaikan.
Bima pun mengakui adanya peningkatan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Dari data yang disampaikannya, selama kurun waktu sepekan ke belakang, ada peningkatan kasus sebesar 20 persen.
Ia khawatir, jika kondisi ini tidak segera diantisipasi, maka akan terjadi gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Kota Bogor.
"Menyikapi tren Covid-19 di Kota Bogor yang cenderung naik, jadi naik 20 persen dari minggu lalu. Ini kita tidak boleh main-main, harus sikapi dengan serius. Jangan sampai terjadi ledakan gelombang kedua," kata Bima, Senin (26/4/2021).