Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asisten Pemerintahan DKI: Ratusan Jabatan di Kecamatan dan Kelurahan Sudah Lama Kosong

Kompas.com - 24/05/2021, 18:22 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Pemerintahan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan sejumlah jabatan di tingkat kecamatan dan kelurahan DKI Jakarta sudah lama kosong dan sebagian dirangkap jabatan.

Kekosongan tersebut, ucap Sigit, mulai diproses untuk diisi sejak Sekretaris Daerah DKI Jakarta masih dijabat oleh Almarhum Saefullah.

"Sebenarnya proses itu sudah dilaksanakan sebelumnya, jadi kalau bicara dari awal sejak pak Sekda Saefullah, sudah," tutur Sigit saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Ketua Fraksi PDI-P Cecar Pejabat DKI: Lurah Camat Banyak Plt, Berbulan-bulan!

Namun pelantikan banyak tertunda karena pejabat struktural DKI juga banyak berubah.

Setelah Saefullah meninggal akibat Covid-19 September 2020 lalu, Penanggungjawab Sekda DKI belum melantik calon pejabat di tingkat kecamatan dan kelurahan.

Sehingga hari ini calon-calon yang sudah diseleksi kembali dicek ulang karena lama tidak dilakukan pelantikan.

"Sehingga kami harus me-review ulang semua (pemilihan calon) yang sudah diselenggarakan, itu juga tentu butuh waktu untuk kita semua," kata Sigit.

Namun dia menyebut hari ini seluruh persiapan calon pejabat yang berada di tingkat kecamatan dan kelurahan sudah selesai.

Sigit mengatakan, dalam waktu dekat pelantikan secara kumulatif untuk mengisi jabatan yang kosong di kelurahan dan kecamatan bisa terealisasi.

"Artinya aparat yang kekosongan jabatan atau rangkap jabatan yang masih ada di beberapa wilayah ini bisa dituntaskan," tutur dia.

Baca juga: Hanya Dua Orang Pendaftar, Jabatan Asda Kesra DKI Jakarta Batal Dilelang

Sigit tidak menyebut secara pasti jumlah pejabat yang kosong atau rangkap jabatan di tingkat kelurahan dan kecamatan DKI Jakarta.

Dia hanya menyebut banyaknya pejabat yang pensiun atau meninggal dunia di tingkat kecamatan. Jumlah jabatan kosong dan rangkap jabatan bisa mencapai ratusan.

"Karena kan jabatan itu tidak hanya lurah dan camat ya, artinya perangkat kecamatan, kelurahan sampai kota, (jumlahnya) sampai ratusan," kata Sigit.

Sebelumnya, Ketua Fraksi PDI-P Gembong Warsono mengkritik pejabat pelaksana tugas (Plt) di tingkat kelurahan dan kecamatan DKI Jakarta yang belum tuntas hingga saat ini.

"Kok namanya Plt berbulan-bulan pak, camat satu orang megang dua kecamatan, lurah satu orang megang dua kelurahan," kata Gembong.

Dia juga menyayangkan Sigit yang melanggar janji akan membereskan permasalahan Plt Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pamong di tingkat lurah dan kecamatan.

"Sampeyan janji nggak sampai Lebaran. Saya waktu itu sepakat di sini (membereskan masalah Plt) khusus untuk (SKPD) pamong, yang SKPD teknis saya memaklumi," tutur Gembong.

Baca juga: 7 Pejabat DKI Mengundurkan Diri di Era Kepemimpinan Anies

Gembong mengatakan, sangat penting bagi Pemprov DKI untuk menuntaskan masalah rangkap jabatan di tingkat kecamatan hingga kelurahan.

Pasalnya, pelayanan Pemprov DKI yang menyentuh langsung masyarakat justru berada di tingkat kelurahan dan kecamatan.

Dia bahkan menyebut wajah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diwakilkan langsung oleh pejabat tingkat pamong itu.

"Kenapa saya bicara SKPD pamong, karena wajahnya pak gubernur ada di situ. Kalau lurahnya nggak ada, berarti pak Gubernur nggak sampai di kelurahan itu. Itu niatku pak, sampean saya kejar-kejar supaya apa wajah Pemprov itu baik di tengah masyarakat," kata Gembong.

Ia ingin pelantikan camat dan lurah yang masih berstatus Plt dipercepat agar pelayanan ke tengah masyarakat tidak terganggu.

"Saya seperti ini karena tau gimana susahnya di lapangan. Ini apa sih sebetulnya jadi persoalan itu, apa sih yang membuat kelambatan pemprov ini didefinitifkan," ucap dia.

Namun Gembong tidak mengungkap berapa banyak kecamatan dan kelurahan yang kini dijabat oleh Plt.

"Kita sama-sama tau lah pak (Sigit), kalau saya buka di sini saya rasa nggak enak," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com