JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat hari ini, 22 Juni 2021, DKI Jakarta merayakan hari ulang tahun ke-494. Tema yang diusung dalam perayaan HUT DKI Jakarta tahun ini adalah "Jakarta Bangkit".
Hingga kini, Jakarta masih memiliki magnet bagi kaum urban untuk mencari nafkah di Ibu Kota. Selain dikenal sebagai kota multikultural, Jakarta juga memiliki sejumlah bangunan sejarah di antaranya Jakarta Islamic Centre.
Jakarta Islamic Centre (JIC) adalah sebuah masjid yang terletak di Jalan Kramat Jaya Raya, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara. Namun, bangunan megah itu memiliki cerita masa lalu yang kelam.
Jakarta Islamic Centre dulunya merupakan kawasan lokalisasi Kramat Tunggak yang disebut sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tepatnya pada era 1970-1999.
Kompas.com pada 16 Februari 2016 memberitakan bahwa lokalisasi Kramat Tunggak merupakan lokasi rehabilitasi sosial Kramat Tunggak yang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, Ali Sadikin.
Ide lokalisasi Kramat Tunggak berawal dari kunjungan Ali ke Bangkok, Thailand, yang terkenal dengan “Industri Seks”. Hal ini diceritakan Ali dalam buku “Bang Ali: Demi Jakarta 1966-1977” karya Ramadhan KH.
Kepada orang kedutaan Indonesia di Thailand, Ali menanyakan tempat-tempat industri seks di sana. Sebab, Ali tak melihatnya selama berada di Bangkok.
Orang kedutaan itu menyebut tempat-tempat pelacuran di Bangkok dilokalisasi. Ali pun dibawa ke tempat lokalisasi itu. Setelah itu, Ali terpikir untuk menerapkan kebijakan yang sama di Jakarta.
Sementara itu, dalam buku berjudul Ali Sadikin Membenahi Jakarta Menjadi Kota yang Manusiawi karya Ramadhan K.H, Ali Sadikin menyebut peresmian lokalisasi Kramat Tunggak bertujuan untuk mmemperindah kawasan Ibu Kota.
Pasalnya, lokalisasi Kramat Tunggak itu dibangun untuk membina pekerja seks yang dulunya bekerja di daerah Pasar Senen, Kramat, dan Pejompongan.
Baca juga: Prediksi 218.000 Kasus Aktif di Jakarta dan Desakan Pengetatan PSBB