Anies pun meminta agar orangtua waspada dan menjaga anak-anak mereka untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengidentifikasi bahwa penyebaran Covid-19 di Jakarta didominiasi dua klaster, yakni klaster keluarga dan perkantoran di Jakarta.
"Untuk klaster perkantoran pada 14-20 Juni, ditemukan sebanyak 576 kasus positif dari 105 kantor," kata Dwi dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Anies Sebut Makam Pasien Covid-19 di TPU Rorotan Sudah Terisi 900 Petak
Sedangkan untuk klaster keluarga untuk periode 14-20 Juni sebanyak 10.967 kasus positif dari 912 keluarga.
Pemprov DKI telah memperketat aturan bekerja di kantor atau work from office menjadi maksimal 25 persen. Perkantoran di Jakarta diharapkan bisa mengurangi mobilitas karyawannya keluar rumah untuk menekan laju penyebaran Covid-19.
Sementara itu, hingga Kamis kemarin, Kecamatan di Jakarta dengan jumlah kasus terbanyak, antara lain Ciracas 350 kasus, Cipayung 341 kasus, Kembangan 322 kasus, dan Pulo Gadung 305 kasus.
Lonjakan kasus Covid-19 telah berdampak pada penumpukan pasien di rumah sakit rujukan Covid-19. Banyak pasien yang harus dirawat di lorong-lorong rumah sakit karena semua tempat tidur khusus pasien Covid-19 telah terpakai.
Oleh karena itu, Pemprov DKI tela menambah kapasitas rumah sakit Covid-19, dari semula 103 rumah sakit menjadi 140 rumah sakit. Artinya, kini sudah ada 193 rumah sakit rujukan di Jakarta.
"Dari 32 RSUD ada 13 yang menjadi RS khusus Covid-19, seperti RSUD Kramat Jati ini. Lalu 19 RSUD lainnya 60% kapasitas itu disiapkan untuk Covid-19, 40% utk penyakit lain," tulis Anies di akun Instagram-nya.
Baca juga: Tinjau Tempat Pemakaman Covid-19, Anies: Air Mata Tak Berhenti Mengalir