Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AKP Edy Suprayitno, Polisi Bergelar Doktor yang Ungkap Kasus Narkoba Artis Idola

Kompas.com - 03/07/2021, 10:23 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap tanggal 1 Juli, Indonesia memperingati hari ulang tahun (HUT) Bhayangkara. Pada 2021 ini, genap 75 tahun.

Selama itu pula, terlahir polisi-polisi berprestasi yang gerak langkahnya tertuju untuk mengabdi pada masyarakat. Salah satu bhayangkara yang memantapkan niatnya untuk hal itu adalah AKP Edy Suprayitno.

Nama Edy Suprayitno sudah sering berlalu lalang di berbagai pemberitaan, tidak hanya di pemberitaan kriminal, tetapi juga infotainment.

Edy merupakan salah satu polisi yang kerap melakukan penindakan terhadap figur publik, khususnya golongan artis. Penangkapan artis-artis tersebut sebagian besar digelutinya ketika bergabung dalam Tim Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan.

Baca juga: Profil Kapolda Metro Jaya, Sukses Inisiasi Program Kampung Tangguh hingga Diboyong ke Jakarta

Meski banyak tangkapannya berasal dari kalangan artis, Edy mengaku bahwa dia dan tim tidak pernah menargetkan artis.

"Kami tidak pernah berfokus menargetkan pada artis. Semuanya itu di luar dugaan. Semuanya berawal dari informasi masyarakat yang kemudian dikembangkan. Barulah kemudian mengarah ke kalangan tersebut," jelas Edy saat dihubungi, Jumat (2/7/2021).

Bagi Kapolsek Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, itu, pengalamannya terjun melawan penyalahgunaan narkotika merupakan hal yang spesial. Sebab, baginya, orang yang ia amankan bukan melulu seorang kriminal, melainkan seorang yang harus dirangkul.

"Mereka adalah orang-orang yang harus diperhatikan dan disembuhkan dari kecanduan. Jangan justru ditangkap, tapi tidak diberi arahan," kata dia.

Baca juga: Vivick Tjangkung, Polwan yang Ungkap Kasus Narkoba di Kalangan Artis

Meski proses hukum tetap berjalan, baginya, para pengguna narkoba adalah orang-orang yang perlu diarahkan dan dituntun keluar dari lingkaran gelap itu.

"Saya mempunyai keyakinan, mereka memakai barang haram itu bukan karena kehendak sendiri, tetapi karena terjebak di pergaulan dan lingkungan yang salah, " jelas dia.

Oleh karena itu, ia enggan menyebut kegiatan tersebut sebagai penangkapan, melainkan penyadaran.

"Kami tujuannya baik, ingin menyadarkan mereka. Apalagi pada mereka figur publik, mereka harus benar-benar disadarkan agar tidak mengulangi lagi. Sebab, mereka ini panutan masyarakat, " kata dia.

Baca juga: Kompol Malvino Pernah Ikut Gagalkan Peredaran 1 Ton Narkoba

Artis idola

Kasat narkoba polres tangsel, Iptu Edy Suprayitno saat memaparkan peredaran narkoba yang dilakukan pelaku CS di kawasan Jakarta Barat. KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi Kasat narkoba polres tangsel, Iptu Edy Suprayitno saat memaparkan peredaran narkoba yang dilakukan pelaku CS di kawasan Jakarta Barat.

"Ndan (Komandan), ini ternyata rumah artis idola itu!"

Bagai suara geledek yang memekik telinga, ucapan dari salah satu pasukannya pada hari itu menggema di seisi mobil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com