"Baru 5 Agustus itu ada komunikasi. Ibu Yuni mengaku NIK-nya dipakai. Pada saat itu, Ibu Yuni kan kontaknya ke klinik," ujar Ranny, Kamis (12/8/2021).
Ranny mengungkapkan, NIK milik Yuni tidak dipakai oleh orang lain untuk vaksinasi Covid-19.
Masalahnya ada kesalahan petugas administrasi saat pelaksanaan vaksinasi massal pada 22 Juli itu.
Saat itu, kata Ranny, petugas administrasi lalai dan salah memasukan NIK salah satu peserta. Dampaknya, identitas peserta yang dipilih petugas dari sistem atas nama Yuni Trianita.
"Jadi pada saat administrasi pendaftaran itu terjadi kesalahaan input NIK. Seharusnya yang terinput namanya si A, karena salah ketik, yang keluar nama lain," kata Ranny
"Kebetulan yang keluar adalah nama yang bersangkutan, Ibu Yuni," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.