Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Bantah Formula E Boroskan APBD, Justru Investasi Jangka Panjang Ibu Kota

Kompas.com - 30/09/2021, 10:51 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhelatan Formula E di Jakarta kembali menuai polemik. 

Pemerintah provinsi DKI Jakarta bertekad tetap melanjutkan penyelenggaraan Formula E karena dinilai mampu menjadi pemantik kebangkitan ekonomi di Ibu Kota.

Rencana tersebut didukung tujuh fraksi DPRD DKI Jakarta yakni fraksi PAN, Demokrat, PKS, PKB-PPP, Golkar, Nasdem dan Gerindra. Tujuh fraksi itu sepakat menolak penggunaan hak interpelasi untuk Formula E.

Sementara itu, sebanyak 33 anggota Dewan dari Fraksi PDI-P dan PSI sepakat untuk mengajukan hak interpelasi kepada pimpinan DPRD DKI.

Baca juga: Politisi PDI-P: Formula E Dibiayai Sponsor Bukan Fakta, tapi Angan-angan

Hak interpelasi diajukan untuk memperjelas temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait potensi kerugian apabila Formula E tetap diselenggarakan. Padahal saat ini, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta masih defisit.

Perhelatan Formula E seharusnya digelar tahun 2020. Namun, penyelenggaraan Formula E perlu ditunda karena pandemi Covid-19.

Adapun, biaya penyelenggaraan Formula E diprediksi mencapai Rp 1,23 triliun.

Dalam dokumen jawaban terkait Formula E yang dikeluarkan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik DKI Jakarta di situs Pejabat Pengelola Informasi Dokumentasi (PPID) DKI Jakarta, Pemprov DKI disebutkan sudah membayar commitment fee sebesar Rp 560 miliar.

Commitment fee dibayarkan untuk penyelenggaraan Formula E selama 5 tahun. Pembiayaan Formula E itu berasal dari APBD 2019 yang sudah dibayarkan 2 tahun yang lalu atau sebelum pandemi Covid-19.

Baca juga: Bantah Pernyataan Pemprov DKI, Ketua DPRD: Tak Ada Perda tentang Formula E

 

Selanjutnya, biaya pelaksanaan per tahun sekitar Rp 150 miliar akan dibayar melalui sponsorship yang dilakukan oleh Jakpro. Artinya, pembiayaan tidak diibayar oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Dijelaskan pula perjanjian kerjasama yang terbaru, tidak ada keperluan untuk pembayaran bank garansi dalam jangka waktu 3 tahun yakni 2022, 2023, dan 2024.

Transparansi data dari Pemprov DKI kembali menimbulkan tanda tanya. Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra mengungkap adanya kejanggalan mengenai murahnya biaya Formula E yang diungkap Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: Anggaran Formula E Tiba-tiba Jadi Lebih Murah, PSI: Waktu Minta APBD Mahal Banget

Menurut Anggara, saat melibatkan APBD, biaya penyelenggaraan Formula E mencapai triliunan rupiah.

Sedangkan saat melibatkan swasta dan tidak lagi menganggarkan APBD, biaya penyelenggaraan Formula E tiba-tiba turun, atau hanya Rp 336,67 miliar per tahun, dari sebelumnya Rp 1,13 triliun

"Waktu minta anggaran APBD biayanya mahal banget, tapi saat pakai uang swasta kok jadi murah banget? Ini jelas ada yang janggal dengan pengelolaan anggaran Formula E," ujar Anggara dalam keterangan tertulis, Rabu (29/9/2021).

Berdasarkan kajian kelayakan yang diajukan pada pembahasan APBD 2020, Pemprov DKI membayar commitment fee Rp 360 miliar untuk tahun 2019 dan biaya pelaksanaan mencapai Rp 344 miliar ditambah bank garansi Rp 423 miliar.

Total biaya yang harus dibayar Pemprov DKI mencapai 1,13 triliun per tahun.

Baca juga: Penjelasan Pemprov DKI Terkait 12 Isu Penyelenggaraan Formula E

 

Selisih biaya penyelenggaraan Formula E itu, menurut Anggara, justru menunjukan ada bau busuk dalam penyelenggaraan tersebut.

"Saat pembahasan APBD 2020, Pemprov DKI meminta anggaran Formula E Rp 1,13 triliun. Lalu setelah ditegur BPK, sekarang biayanya direvisi menjadi Rp 336,67 miliar. Itu berarti, ada percobaan mark up anggaran sebesar Rp 790,73 miliar," tutur Anggara.

Meski menimbulkan pro dan kontra, Pemprov DKI tetap ingin melanjutkan penyelenggaraan Formula E. Formula E dinilai mampu mengembalikan stimulus ekonomi dan meningkatkan citra Indonesia dan Jakarta di mata dunia.

Menurut Pemprov DKI, Formula E Juni 2022 merupakan investasi jangka menengah dan panjang, untuk mendongkrak citra Indonesia dan membuka peluang ekonomi yang lebih luas di masa mendatang, termasuk untuk bidang pariwisata, investasi, dan perdagangan dunia.

Baca juga: Pemprov DKI Sebut Gelaran Formula E Tak Lagi Gunakan APBD, tapi Pakai Dana Sponsor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com