Dia sempat mencari rumah di daerah lain selama 2020.
"Sampai akhirnya di awal tahun 2021, (berpikir) kayaknya gue enggak bisa sih kayak orang-orang, commute, naik kereta bolak-balik, soalnya gue ngelihat beberapa orang kayak enggak produktif gitu kerjanya. Setelah kerja langsung tidur," papar karyawan perusahaan swasta tersebut.
"Akhirnya (berpikir), apa gue balik lagi ya. Akhirnya di awal tahun (2021), gue ke Pondok Kelapa itu. Bilang kalau dulu gue udah pernah daftar," sambung dia.
Salah seorang petugas marketing rumah DP Rp 0 di Pondok Kelapa kemudian memeriksa data yang Faisal ajukan pada 2019.
Hasilnya, data miliknya memang sudah tercantum.
Baca juga: Pemprov DKI: Rumah DP Rp 0 Harus untuk Tempat Tinggal, Bukan Obyek Investasi
Karena unit dengan dua kamar sudah penuh dan mempertimbangkan gajinya, Faisal memilih unit tipe studio dengan ukuran 20-23 meter persegi.
Dia memilih unit tipe studio dengan mempertimbangkan gaji yang diterima dan cicilan yang harus dibayarkan tiap bulannya.
Selain itu, Faisal memilih rumah DP Rp 0 di Pondok Kelapa karena menurutnya akses dari sana menuju tempat kerjanya cukup strategis.
"Gue hitung, kalkulasi, gue emang cukup produktif kalau dari Pondok Kelapa, strategis banget. Gue ngajuin, setelah survei, gue ngobrol sama orang Bank DKI," ucap pria lulusan Universitas Brawijaya itu.
Saat itu, Bank DKI memberikan sejumlah formulir yang harus diisi oleh Faisal untuk mendapatkan rumah Rp DP 0.
Selain mengisi formulir, dia juga harus menyerahkan beberapa berkas seperti fotokopi KTP, KK, NPWP, rekening koran tiga bulan terakhir, surat keterangan tak memiliki rumah pertama dari kelurahan setempat, surat keterangan karyawan tetap, dan lainnya.
Baca juga: Ketua DPRD Minta Anies Tak Giring Opini Pilkada DKI Sengaja Dimundurkan
Setelah menyerahkan formulir, dia menunggu selama sekira satu bulan hingga akhirnya Bank DKI memverifikasi formulit tersebut.
Beberapa saat setelah diverifikasi, Bank DKI mendatangi kantor tempat Faisal bekerja.
Di sana, Bank DKI memeriksa beberapa hal seperti kebenaran soal status kepegawaian Faisal, apakah Faisal pernah pernah menerima surat teguran, dan sebagainya.
"Jadi atasan gue diwawancara sama orang Bank DKI, sampai diwawancara gitu. Setelah survei, itu lolos (tahapan menerima rumah DP Rp 0)," kata Faisal.