Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pengendara di Jalan Fatmawati Sempat Kena Tilang meski Ganjil Genap Baru Sosialisasi

Kompas.com - 26/10/2021, 06:34 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem ganjil genap di sejumlah titik jalan baru di Jakarta kini berlaku di pada Senin (25/10/2021) pagi.

Di Jakarta Selatan, Jalan RS Fatmawati termasuk ke dalam salah satu titik jalan yang baru dikenakan aturan sistem ganjil genap mulai pukul 06.00-10.00 WIB.

Suasana di persimpangan Jalan RS Fatmawati pada Senin pagi tampak ramai. Mobil-mobil dengan pelat ganjil tampak mendominasi jalan sejak pagi.

Meski demikian, mobil berpelat genap pun juga terlihat. Mereka lolos dan berhasil memasuki Jalan RS Fatmawati sebelum aparat datang ke lokasi pada pukul 06.00 WIB.

Baca juga: Masih Sosialisasi, Polisi Mulai Tilang Pelanggar Ganjil Genap Mulai Kamis

Polisi mulai datang dan melakukan pengawasan sekitar pukul 06.05 WIB.

Sejumlah kendaraan berpelat genap pun diberikan sosialisasi oleh aparat kepolisian di persimpangan Jalan RS Fatmawati.

Sejumlah mobil dibelokkan ke arah Jalan TB Simatupang.

“Mereka ngakunya baru tahu ada ganjil genap di Jalan Fatmawati,” ujar seorang anggota kepolisian di lokasi.

Sempat menilang

Suasana Jalan RS Fatmawati pun semakin ramai jelang pukul 07.00 WIB.

Anggota Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan pun sudah bergabung dengan pihak kepolisian.

Baca juga: Ganjil Genap di Jakarta Diperluas Lagi, Ini Daftar 13 Ruas Jalan yang Diberlakukan Sistem Tersebut

Para anggota berjaga di titik persimpangan Jalan RS Fatmawati untuk melihat mobil dengan pelat genap yamg mencoba melintas.

Sejumlah kendaraan pun diberhentikan anggota kepolisian. Mereka dikenakan sanksi tilang lantaran melanggar aturan ganjil genap.

Sebuah truk pengangkut gas elpiji bernomor pelat B 9850 UDC ditilang aparat lantaran melanggar ganjil genap.

Mobil pengangkut gas elpiji tersebut dinilai memiliki dua kesalahan oleh aparat sehingga ditilang.

“Kesalahan dia memakai pelat genap. Selain itu, pelatnya hitam bukan pelat kuning,” ujar Kepala Satuan Pelaksana Suku Dinas Perhubungan Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan, Eko Prabowo saat ditemui di Fatmawati, Senin pagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com