Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesulitan Ekonomi, Warga Bertahan di Kontrakan di Jalan Bangka meski Kebanjiran Tiap Tahun

Kompas.com - 09/11/2021, 18:23 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir dengan ketinggian air yang bervariasi melanda sejumlah permukiman warga di Jakarta Selatan, Minggu (7/11/2021) malam hingga Senin pagi kemarin.

Salah satu permukiman warga yang terdampak banjir adalah kawasan RW 09 di Jalan Bangka I D, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Pada Minggu malam, banjir terjadi dengan ketinggian air satu hingga dua meter di kawasan Bangka I D.

"Macam-macam tinggi airnya. Di dalam rumah sebetis saya, di luar rumah sepinggang, dan di jalan ujung itu lebih dalam. Kira-kira satu sampai dua meter dari Minggu sore itu banjir," kata seorang warga, Ani, di lokasi Selasa (9/11/2021).

Baca juga: Warga Buncit 12 Sebut Banjir Makin Parah Setelah Kali Mampang Dikeruk

Ani sudah lima tahun tinggal di sebuah rumah kontrakan di Bangka I D. Selama tinggal di sana, setiap tahun dia kebanjiran.

Banjir terparah yang dirasakan Ani pada Februari 2021. Tingginya air membuat perempuan 53 tahun itu harus mengungsi ke masjid yang lokasinya lebih tinggi dari tempat tinggalnya.

"Terkahir yang Minggu kemarin itu baru banjir lagi. Tapi tidak sampai ngungsi. Surut cepat," kata Ani.

Ani mengaku lelah dengan bencana banjir. Namun, kondisi ekonominya membuat dia harus bertahan bersama suami dan seorang anaknya di rumah kontrakan itu.

Dia kesulitan mencari dan membayar kontrakan lain karena tarifnya lebih mahal. Ani hanya seorang buruh cuci dan seterika pakaian dari satu rumah ke rumah warga lain.

"Alasannya ya karena ngontrak di sini murah. Kalau cari lokasi yang tidak banjir kan mahal. Saya cuma buruh cuci sama seterika. Ya sudah bertahan aja," kata Ani.

Banjir yang terjadi saban tahun membuat Ani tidak lagi memiliki barang elektronik dan perabotan rumah. Barang-barang itu sudah hancur terendam air banjir.

"Kulkas, mesin cuci, dan kasur habis pada hancur. Sekarang tidur di bawah pake karpet. Untung cucu sudah pindah, kasihan kalau tidur di karpet," kata Ani.

Warga lain, Ratna (42) mengaku sudah puluhan tahun menjadi warga yang terdampak banjir di Bangka I D.

Salah satu warga, Ani yang terdampak banjir di kawasan RW 09 Bangka I D, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan,  Minggu (7/11/2021).KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi Salah satu warga, Ani yang terdampak banjir di kawasan RW 09 Bangka I D, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (7/11/2021).
Namun dia punya ada alasan tersendiri tetap bertahan hidup di tengah bayang-bayang banjir, yakni soal kenangan.

"Saya dari gadis di sini sudah banjir. Saya nikah sama suami asli sini, bergeser dikit saja tempat tinggal jadi ikut suami. Tidak apa-apa tetap bertahan orang banjir tidak setiap hari ini," kata Ratna.

Ratna mengatakan, upaya pemerintah menangani banjir belum sukses. Terakhir upaya gerebek lumpur yang dilakukan Pemerintah Kota Jakarta Selatan pada pertengahan Oktober 2021, tidak mengurangi ketinggian air.

"Padahal pengerukan itu ada puluhan personel dikerahkan. Karena ada penyempitan kali, karena jembatan. Jadi air Kali Mampang itu meluap tetap masuk ke rumah," kata Ratna.

"Sudah disikusikan saat Musrembang. Tapi dianalisa lagi kalau ditinggikan jembatan malah wilayah lain rendah dan itu lebih tinggi lagi banjir," kata Rata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com