Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Pemakaman Belanda Depok, Ada Makam Setinggi Lebih dari 2 Meter

Kompas.com - 12/11/2021, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Hening. Dari kejauhan, Taman Pemakaman Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) di Jalan Kamboja, Pancoran Mas, Depok tampak seperti makam pada umumnya. Namun, di sana adalah tempat bermakam para kaum keluarga masyarakat Depok.

Kamis (11/11/2021), Kompas.com berkesempatan mengunjungi makam tersebut bersama Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns.

Begitu melewati pintu taman pemakaman, ada sejumlah bangunan makam yang berukuran besar. Sebuah makam di sisi kiri pintu masuk bahkan tingginya lebih dari dua meter.

Di makam besar itu tertulis Adolf van der Cappelen di bagian nisannya. Adapula bahasa Belanda yang tertulis di nisannya.

Baca juga: Berbagai Cerita Asal-usul Nama Depok, dari Padepokan hingga Akronim Komunitas Belanda-Depok

Lambert langsung menuju bangunan makam Adolf van der Cappelen. Ia sempat membaca nisan bangunan makam Adolf van der Cappelen.

Penulis buku Potret Kehidupan Sosial & Budaya Masyarakat Depok Tempo Doeloe, Yano Jonathans, menuliskan, Adolf van der Cappelen merupakan seorang kerabat dari gubernur jenderal.

Di bangunan makam tersebut, bersemayam jasad-jasad keluarga Adolf van der Cappelen.

Umumnya bangunan makam tersebut dibangun dengan kedalaman sekitar 2,5 meter dan lebar 3x3 meter. Di dalam bangunan makam tersebut bisa memuat 10-15 peti yang ditumpuk dalam tiga deretan.

"Di sini tempat bersemayam atau beristirahat Adolf van der Cappelen," ujar Lambert saat melihat bangunan makam.

Baca juga: Alasan Mengapa Rumah Belanda Depok Banyak Dijual

Sebuah bangunan makam bergaya Belanda di Taman Pemakaman Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) di Jalan Kamboja, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat pada Kamis (11/11/2021) siang.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Sebuah bangunan makam bergaya Belanda di Taman Pemakaman Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) di Jalan Kamboja, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat pada Kamis (11/11/2021) siang.

Di bangunan makam Adolf van der Cappelen, ada empat nisan yang terpasang. Nisan berukuran besar di bagian tengah bertuliskan Adolf van der Cappelen yang lahir pada 6 April 1868 dan meninggal dunia pada 6 Apil 1888.

Masih satu bagian dengan nisan Adolf van der Cappelen, ada nisan istrinya bernama Elise Remisa yang lahir pada 15 Juni 1825 dan meninggal dunia pada 6 Februari 1902.

Di sebelah kiri atas terpasang nisan bertuliskan nama Franz yang lahir pada 23 Februari 1893 dan meninggal dunia pada 18 Februari 1935.

Baca juga: Belanda Depok, Berawal dari Olok-olok di Kereta

Di bawah nisan Franz, terpasang nisan bertuliskan nama R.L.J can der Cappelen yang lahir pada 8 September 1889 dan meninggal dunia pada 15 November 1939.

Di samping kanan atas dari nisan Adolf van der Cappelen, terpasang nisan bertuliskan nama Abrahamina van der Cappelen yang lahir pada 9 Mei 1858 dan meninggal dunia pada 16 November 1916.

Lambert mengatakan, di nisan yang terpasang ada potongan ayat-ayat suci dari Al-Kitab . Nisan tersebut bertuliskan "want hij aan mij geopenbaard om mijne zonde te niet te doen door zijne zelf offerande,".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com