Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pengedar Narkoba yang Ditembak di Serpong Dikendalikan WNI di Malaysia

Kompas.com - 10/01/2022, 19:10 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pengedar narkoba yang tertangkap di kawasan Jalan Puspiptek Raya, Serpong, Tangerang Selatan, dikendalikan dari Malaysia.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, kedua pengedar berinisial HM dan UA itu mendapatkan suplai narkoba dari warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Negeri Jiran.

Hal itu diketahui setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap UA, salah satu tersangka yang diamankan kepolisian dalam kondisi hidup.

Baca juga: Dikejar Polisi, Dua Pengedar Narkoba Sempat Tabrak Motor dan Mobil di Serpong

"Hasil interogasi penyidik bahwa mereka juga dalam mengedarkan sabu ada yang mengendalikan, WNI di Malaysia," ujar Zulpan kepada wartawan, Senin (10/1/2022).

Menurut Zulpan, penyidik saat ini masih terus melakukan pengembangan terhadap jaringan pengedar narkoba lintas negara sekaligus mengejar WNI penyuplai barang haram dari Malaysia.

"Kami kembangkan ke penyuplai di Malaysia. Masih dalam pengejaran dan pengembangan penyidik," kata Zulpan.

Baca juga: Polisi Ungkap Home Industry Tembakau Sintetis yang Dikendalikan oleh Napi

Adapun barang bukti yang didapatkan penyidik dari penangkapan tersebut antara lain, satu unit mobil, sabu seberat 4 kilogram terbungkus kemasan teh, ponsel dan sejumlah kartu ATM.

Kini, lanjut Zulpan, pengedar tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat Pasal 114 Ayat 2, subsider Pasal 112 Ayat 2, Juncto Pasal 132 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

"Ancaman pidana mati, pidana seumur hidup, atau paling singkat enam tahun dan paling lama 20 tahun," kata Zulpan.

Diberitakan sebelumnya, satu dari dua pengedar narkoba tewas ditembak saat dikejar anggota Ditresnarkoba Polda Metro Jaya di Jalan Puspiptek Raya, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (4/1/2022)

Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa menjelaskan, kedua pengedar narkoba itu adalah HM dan UA.

Mereka ditembak karena melawan dan berusaha kabur saat akan ditangkap.

"Pelaku dua orang. Satu HM itu meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit. Satu lagi UA, terluka di kaki," ujar Mukti, Selasa (4/1/2021).

Mukti mengungkapkan, peristiwa bermula ketika penyidik mendapat informasi akan ada transaksi narkoba jenis sabu di wilayah Tangerang Selatan.

Penyidik kemudian membuntuti keduap pelaku hingga ke kawasa Serpong, Tangerang Selatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com