Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Warga yang Menemukan Jasad Sejoli yang Ditabrak Anggota TNI di Nagreg

Kompas.com - 25/03/2022, 05:58 WIB
Joy Andre,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang lanjutan kasus dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh Kolonel Infanteri Priyanto terhadap sejoli di Nagreg, Jawa Barat, kembali digelar di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (24/3/2022).

Agenda sidang yang rencananya menghadirkan saksi ahli, Dokter Muhammad Zaenuri Syamsu Hidayat, sebagai ahli forensik sekaligus dokter yang mengotopsi kedua jasad tersebut batal.

Pasalnya yang bersangkutan harus menghadiri sidang lain di Jawa Tengah untuk perkara kasus lain.

Agenda sidang kemudian berubah dengan menghadirkan empat orang saksi yang pertama kali menemukan jasad muda-mudi tersebut.

Keempat saksi yang dihadirkan adalah Tirwan dan Ahri Sugianto, warga Banyumas yang menemukan jasad Handi Saputra; serta Syarif dan Sutamrin, warga Cilacap yang menemukan jasad Salsabila.

Keduanya ditemukan di aliran Sungai Serayu wilayah Banyumas, Jawa Tengah, tetapi di dua titik berbeda.

Baca juga: Kuasa Hukum Penggugat Sebut Yusuf Mansur Hanya Bisa Kembalikan Investasi Tanpa Dikonversi ke Nilai Emas

Jalannya persidangan

Hakim Ketua yang memimpin sidang, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Faridah Faisal, memulai sidang dengan bertanya kepada saksi Tirwan mengenai penemuan jasad Handi di tepi aliran Sungai Serayu.

"Ada kejadian apa yang bapak ketahui sehingga dipanggil menjadi saksi hari ini," tanya Hakim Ketua kepada saksi Tirwan saat sidang digelar.

Saksi Tirwan kemudian menjawab dengan tegas, bahwa ketika dirinya sedang bekerja menambang pasir pada Sabtu (11/12/2021), ia menemukan jasad Handi terdampar di tepi aliran Sungai Serayu  dan ia melaporkannya ke pengurus wilayah setempat.

Ia juga sempat menjelaskan bagaimana kondisi jasad Handi saat ditemukan oleh dirinya.

"Korban berpakaian celana, kaos putih sudah luntur kena lumpur. Ditemukan di pinggir sungai tapi di tempat penambak pasir," kata Tirwan.

Baca juga: Yusuf Mansur Hanya Bisa Kembalikan Investasi Tanpa Dikonversi ke Nilai Emas, Ini Alasannya

Anggota Majelis Hakim Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Kolonel Surjadi Syamsir selanjutnya ikut bertanya mengenai kondisi jasad Handi saat ditemukan di tepi Sungai Serayu kepada saksi lain yakni Ahri Sugianto.

"Telungkup di atas daun pisang," ucap Ahri.

Ahri juga menyatakan ketika ditemukan, jasad korban yakni Handi sudah mengeluarkan aroma busuk.

Selanjutnya, Surjadi kembali menanyakan pertanyaan yang sama kepada dua saksi lain, yakni Sutamrin dan Syarif Hidayatullah yang menemukan jasad Salsabila di muara Sungai Serayu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com