"Awalnya katanya diurus lawyer, lalu Riri bilang sudah diurus notaris. Kami mulai bingung," kata Fadlan.
Baca juga: Jadi Saksi Kasus Mafia Tanah, Nirina Zubir Harap Eks ART Divonis Seberat-beratnya
Akhirnya Riri mempertemukan keluarga Nirina dengan notaris Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), Farida, pada September 2020.
Menurut Fadlan, saat itu Farida berkata bahwa Cut Indria pernah mendatanginya untuk memberikan surat kuasa kepada seseorang bernama Cito untuk kepengurusan surat.
Akhirnya, Farida pun mempertemukan pihak keluarga Nirina dengan Cito. Kepada keluarganya, Cito sempat mengaku telah memberikan sejumlah uang sebagai bukti jual beli aset kepada Cut Indria.
"Cito bilang 'Mama kalian itu sudah sepakat menjual sertifikat, saya dikuasakan untuk menjual dan sudah deal, ada harga Rp 12 miliar. Rp 6 miliar sudah ditransfer ke Mama kalian'," kata Fadlan.
Setelahnya, lanjut Fadlan, Cito menunjukan bukti-bukti pembayaran berupa kuitansi dan surat-surat.
"Saya mempertanyakan kok ini cash Rp 2 miliar. Tapi saya mikir uang sebanyak itu kan dua koper, bagaimana mama saya bisa membawanya," kata Fadlan.
Baca juga: Ikuti Sidang Mafia Tanah, Kakak Nirina Zubir: Ada Pemain Figuran
Selain itu, ia pun merasa curiga dengan surat-surat yang dilampirkan oleh Cito.
"Selain itu, surat-suratnya juga fotokopi awalnya. Di pertemuan berikutnya, dibawalah surat-surat aslinya. Tapi kita merasa aneh dengan surat itu, surat dari BPN kok enggak ada barcode-nya. Tandatangannya juga agak mencurigakan," kata Fadlan.
Merasa curiga, pihak keluarga pun terus memojokkan kecurigaan-kecurigaan mereka kepada Cito.
"Kami pojokkan terus, akhirnya mengakulah dia sebagai figuran," pungkas Fadlan.
"Kata dia, 'Sudah, Pak, sudah. Saya ini cuma figuran. Surat ini, semua palsu', dia bilang gitu," lanjut Fadlan mengenang perkataan Cito.
Baca juga: Adik Nirina Zubir: Saat Sertifikat Aset Mama Hilang, Riri Khasmita Minta Saya Teken Surat Kuasa
Untuk membuktikan bahwa skenario ini palsu, Cito pun meminta keluarga Nirina untuk mengecek urusan aset keluarganya ke BPN.
Di BPN, keluarga Nirina menemukan informasi bahwa sertifikat-sertifikat tersebut telah berubah kepemilikan menjadi nama Riri dan suaminya.
Dari sana, keluarga Nirina mulai mengonfrontir Riri Khasmita dan suaminya. Menurut Fadlan, Riri mengakui bahwa telah sengaja berbuat curang.