Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kado HUT Ke-495 Jakarta, Kembalinya Kehidupan Sebelum Pandemi...

Kompas.com - 22/06/2022, 07:25 WIB
Sania Mashabi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi pandemi Covid-19 di DKI Jakarta belakangan mulai berangsur-angsur membaik.

Membaiknya kondisi Jakarta setelah diserang pandemi membuat masyarakat kini bisa kembali hidup dengan normal.

Mulai dari bekerja, berbelanja di mal, nonton bioskop hingga menikmati beragam acara akbar salah satunya pagelaran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-495 DKI Jakarta yang diberi nama "Jakarta Hajatan".

Baca juga: Link Nonton Upacara HUT ke-495 DKI Jakarta

Setelah dua tahun vakum tidak kembali menggelar peringataan ulang tahun, kini pagelaran tersebut kembali hadir dengan format baru dengan melibatkan masyarakat.

Selain diadakannya Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga berusaha melibatkan masyarakat dalam setiap rangkaian kegiatan HUT.

Seperti adanya pameran seni, diskon di pusat perbelanjaan hingga pagelaran konser. Hal ini bisa dibilang menjadi kado tersendiri untuk Ibu Kota di HUT yang ke-495.

Pelonggaran protokol kesehatan

Rangkaian HUT ke-495 ini juga dibarengi dengan adanya pelonggaran penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Sekolah kini sudah kembali dibuka, pegawai sudah mulai bekerja di kantor dengan kapasitas 100 persen, pusat perbelanjaan dan transportasi umum juga sudah beroperasi 100 persen.

Bahkan, sekarang sudah tidak lagi diwajibkan menggunakan masker saat berada di luar ruangan. Begitu pula dengan jaga jarak yang tidak diterapkan lagi.

Baca juga: HUT Jakarta 2022, Pemprov DKI Gratiskan Tarif MRT, Transjakarta, dan LRT

Namun, ahli epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 di DKI Jakarta.

Jika dilihat dari data per Selasa (21/6/2022) tercatat ada penambahan kasus Covid-19 di Jakarta sebanyak 953 dalam kurun waktu 24 jam.

Dengan demikian, jumlah kasus Covid-19 di Ibu Kota hingga kini berjumlah 1.259.618 terhitung sejak Maret 2020.

Menurut dia, pelonggaran aturan terkait penerapan protokol kesehatan dan tingginya mobilitas turut menjadi penyebab kenaikan kasus.

"Karena ini ada interaksi antara pelonggaran yang dilakukan, ada aktivitas atau mobilitas yang tinggi, atau interaksi yang tinggi itu juga akan berdampak," kata Dicky, kepada Kompas.com, Minggu (12/6/2022).

Baca juga: Hari Ini Ulang Tahun Ke-495 Jakarta, Balai Kota Akan Gelar Sejumlah Acara

Selain itu, Dicky menduga, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 juga menjadi penyebab. Namun, ia mengatakan, penyebaran kasus subvarian tersebut tidak akan parah dan membebani fasilitas kesehatan seperti dua tahun lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com