Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tumpukan Sampah di Kali Licin, DLHK Depok: Harus Pasang Jaring Biar Tahu dari Mana Sampahnya

Kompas.com - 14/07/2022, 23:34 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok mengusulkan pemasangan jaring untuk mengatasi masalah sampah di aliran Kali Licin, Jalan Pramuka, Mampang, Pancoran Mas, Depok.

Diketahui, aliran sungai itu dicemari sampah-sampah styrofoam.

"Kayaknya harus dibikin jaring antarperbatasan biar ketahuan sampahnya berasal dari mana," kata Kepala Bidang Kebersihan dan Kemitraan pada DLHK Kota Depok Iyay Gumilar saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Kali Licin Tercemar Sampah Styrofoam Lagi, DLHK Depok Duga Kiriman dari Citayam

Iyay mengatakan, pihaknya bakal mengajukan permohonan pemasangan jaring ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

"Nanti saya ajukan ke Dinas PUPR biar dibikin jaring aja, biar ketahuan (sampahnya darimana). Teknisnya seperti apa nanti, apakah nanti di perbatasan dibikin jaring," ujar Iyay.

Keterangan tersebut pernah dikatakan Iyay pada 21 Februari 2020 terkait penanganan sampah di Kali Licin.

Kala itu, Iyay menduga sampah-sampah itu berasal dari dua bersumber, yakni warga yang buang sampah sembarangan dan kiriman dari hulu.

"Dari mana lagi? Bingung juga kita saling menyalahkan," ujar Iyay.

Baca juga: Sampah Styrofoam Penuhi Kali Licin Sepanjang 10 Meter, Pemkot Depok Terjunkan 30 Petugas untuk Bersih-bersih

"Sama juga warga pada buang sampah ke sungai. Pengin di perbatasan dengan Bogor itu kalau bisa, ada jaring, ya. Biar kita bareng-bareng," imbuh dia.

Iyay tak memberikan banyak pencerahan soal solusi yang ditawarkan Pemkot Depok atas masalah ini.

Ia mengaku telah melakukan sosialisasi kepada warga sekitar terkait persoalan sampah di kali.

"Kami terus sosialisasi. Hampir selalu kami ketika ketemu warga selalu ada omongan itu. Kan kita harus sama-sama menyadarkan warga," kata Iyay.

Sebelumnya diberitakan, sampah styrofoam dan batang bambu masih mencemari Kali Licin, Depok.

Baca juga: Sampah Styrofoam Masih Cemari Kali Licin Depok

Dinas Pekerjaan Umum dan Penanganan Ruang (DPUPR) Depok mengerahkan tiga truk untuk mengatasi pencemaran tersebut pada Rabu (13/7/2022).

Hubban (72), salah satu warga, mengatakan bahwa pencemaran akibat sampah styrofoam sering terjadi di Kali Licin.

"Sudah sering, tadi pagi saya melaporkan ke RT. Saya foto (tumpukan sampahnya) habis itu RT baru tinjau," kata Hubban di lokasi.

Menurut Hubban, tumpukan sampah juga sempat membuat banjir di lingkungannya pada bulan lalu.

"Bulan lalu saja pernah sampai banjir masuk ke ruko karena air tertahan sampah, makanya airnya meluap," ujar Hubban.

Baca juga: Sampah Styrofoam Menumpuk di Kali Licin Depok, Diduga Berasal dari Pabrik atau Industri Rumahan

Pada 23 Februari 2022, Kali Licin juga sempat tertutup sampah styrofoam.

Lurah Mampang Darmawansyah saat itu mengatakan, Kali Licin yang membelah wilayah RW 010 dengan RW 001 tertutup sampah yang didominasi styrofoam.

Darmawansyah menduga, tumpukan sampah styrofoam di aliran Kali Licin berasal dari pabrik atau industri rumahan.

"Bisa jadi buangan pabrik atau home industry. Kenyataannya yang kami temukan di sini kebanyakan styrofoam memang. Sumber dari mana, kami masih prediksi mungkin pabrik atau home industry," kata Darmawansyah pada 24 Februari 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com