Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Penadah Onderdil Motor Curian Ditangkap, Polsek Palmerah Buru Pelaku Lainnya

Kompas.com - 15/07/2022, 18:22 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Palmerah memburu orang yang menerima atau memperjualbelikan barang-barang curian atau penadah onderdil sepeda motor.

Penadah-penadah tersebut diburu lantaran membeli dan menjual kembali onderdil sepeda motor dari seorang pencuri sepeda motor yang kerap beraksi di Palmerah, Jakarta Barat.

Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdulrohim mengungkapkan, saat ini, polisi telah berhasil menangkap seorang pencuri dan dua orang penadah.

Baca juga: Pencuri Motor di Palmerah Ditangkap, Kerap Pereteli Kendaraan Curian lalu Jual Onderdilnya ke Penadah

"Polsek Palmerah mengungkap kasus tindak pidana pencurian motor yang dilakukan oleh R (47) lalu dikembangkan, dan didapatkan dua orang penadah yang membeli barang curian R," kata Dodi di Mapolsek Palmerah, Jumat (15/7/2022).

"Penadah dengan inisial F dan RPM diamankan di Palmerah dan di Kramatjati, Jakarta Timur," imbuh Dodi.

Dari penyelidikan, diketahui bahwa R tidak hanya menjual barang curian itu ke dua penadah saja.

"Pelaku biasa jual di pasar gelap. Ada beberapa penadah yang dikunjungi pelaku. Sehingga saat ini kami terus melakukan pengembangan penyelidikan," imbuh Dodi.

Sebelumnya, Dodi menjelaskan bahwa R biasa mencuri sepeda motor keluaran terbaru.

Baca juga: Siasat Pencuri di Palmerah, Preteli Motor hingga Sembunyikan di Lapangan Sebelum Dijual

"Berdasarkan pemeriksaan, pelaku biasa mencuri sepeda motor keluaran baru, seperti kasus terbaru ini yang dicuri moto Yamaha Lexi," kata Dodi.

Dodi menyebutkan, R mencuri motor dengan membobol kunci ganda. Pelaku bermodal sebuah kunci leter T.

"Modusnya, pelaku mencuri motor dengan (membobol) kunci ganda, menggunakan kunci leter T," kata Dodi.

Setelah mencuri sepeda motor, lanjut Dodi, pelaku tidak langsung menjualnya. Pelaku memreteli sepeda motor terlebih dahulu.

"Setelah mencuri, dia tidak langsung menjual motornya, tapi dia memereteli dulu sampai semua rangka-rangkanya, mesin-mesinnya, dan lainnya (terlepas), baru dijual,” kata Dodi.

Baca juga: Lokasi Kebakaran Pabrik Paralon di Tangerang Bersebelahan dengan SPBU, Damkar Minta Aliran Bensin Dihentikan

Dodi menjelaskan, pelaku memreteli motor curian itu agar polisi sulit melacak barang bukti.

"Alasan memreteli agar memudahkan penjualan saja. Dan agar tidak dicurigai petugas. Karena barang-barang yang sudah dipreteli ini kan tidak diketahui," ungkap Dodi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com