Sontak sekuriti yang berjaga di lokasi langsung mengecek bagian depan kantor bank swasta itu. Dari situ, sekuriti mendapati bagian rolling door sudah berlubang, dan kaca kantor di bagian dalam pecah.
"Sekuriti itu yang melihat langsung karena pas melihat pecah itu dia enggak berani membuka, menunggu pimpinannya," ungkap Ardhie.
"Sekuriti terus menelepon manajer bank. Akhirnya melaporkan ke Polsek jam 10.00 WIB," sambungnya.
Penyidik kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sejumlah saksi yang berada di lokasi dimintai keterangan.
CCTV yang terpasang di sekitar lokasi juga diperiksa dalam rangka mengumpulkan informasi soal aksi teror penembakan tersebut.
Dari situ, kata Ardhie, petugas menemukan dua buah selongsong dan proyektil yang diduga berasal dari senjata milik pelaku.
"Ada selongsong dan proyektil. Selongsongnya dua. Kalau proyektilnya sudah pecahan," kata Ardhie.
Penyidik juga menemukan dua bekas tembakan di kantor bank swasta, dan satu bekas tembakan di Toserba.
"Kami olah TKP dan memeriksa saksi dan CCTV, ternyata ada dua lokasi yang ditembak. Lokasinya berdekatan. Pertama Bank Capital sama ruko toserba, jaraknya hanya dua atau tiga ruko," tutur Adhie.
Dari hasil penyelidikan sementara, Ardhie menduga bahwa pelaku penembakan ke arah bank swasta dan toserba tersebut berjumlah dua orang. Mereka berboncengan mengendarai sepeda motor.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan kamera pengawasan yang memperlihatkan keberadaan kedua pelaku, bersamaan dengan waktu penembakan terjadi.
"Kalau dilihat dari CCTV ada motor yang berboncengan. Dua orang, cuma pas di-zoom pecah. Sekuriti di lokasi enggak ada yang lihat (pelaku)," ungkap Ardhie.
Baca juga: Polisi Duga Pelaku Penembakan di Bank Swasta Kawasan Cengkareng Berjumlah 2 Orang
Kedua terduga pelaku diduga menembak secara acak sambil melintas menggunakan sepeda motor dengan kecepatan yang cukup tinggi, dari jalan di depan lokasi kejadian.
Dari hasil rekaman CCTV yang buran, pelaku terlihat seperti mengangkat tangan dan menunjuk ke arah lokasi kejadian. Gerakan ini diduga polisi sebagai aksi mengacungkan senjata dan menembak.
"Senjatanya enggak kelihatan karena gambarnya pecah pas di-zoom. Pokoknya cuma lihat kayak orang menunjuk ke ruko itu," kata Ardhie.