Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Petugas Damkar Adu Tangguh Selamatkan Korban Kebakaran...

Kompas.com - 26/08/2022, 05:45 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan anggota pemadam kebakaran (damkar) di wilayah Jakarta Barat saling adu ketangguhan dalam sebuah kompetisi yang mencerminkan upaya penanggulangan kebakaran dan penyelamatan di kejadian nyata.

Kepala Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Abdul Cholik, mengatakan adu ketangkasan ini dihadiri oleh perwakilan anggota di delapan sektor pemadam kebakaran di Jakarta Barat.

Baca juga: Tiga Warga Korban Kebakaran di Simprug Jaksel Sempat Alami Sesak Napas

Cholik menjelaskan, adu ketangkasan ini dilakukan sekaligus untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa anggota damkar mampu dalam menanggulangi kebakaran.

"Kegiatan ini merupakan kompetisi keahlian, adu ketangguhan, dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 RI. Juga untuk menjalin silaturahmi seluruh sektor damkar di Jakarta Barat," kata Cholik di Kantor Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kamis (25/8/2022).

"Acara Ini juga sekaligus untuk memastikan bahwa anggota pemadam kebakaran di jakarta Barat itu kompeten dan dalam keadaan yang prima untuk menanggulangi kebakaran dan penyelamatan," jelas Cholik.

Cholik menyebut, adu ketangkasan ini meliputi kegiatan penyelamatan yang biasa dilakukan sehari-hari.

Selain itu, pertandingan diatur sedemikian rupa untuk mencerminkan situasi di lapangan saat terjadi bencana.

Baca juga: Ini Penyebab Api Merambat Cepat dalam Kebakaran 100 Rumah di Simprug Jaksel...

"Yang ditandingkan itu adalah kegiatan bagian dari yang kami lakukan sehari-hari dalam melakukan penyelamatan dan penanggulangan kebakaran," kata dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Operasional Sudin Gulkarmat Jakbar, Syarifudin menjelaskan, peserta saling beradu kecepatan dan ketepatan dalam menyelamatkan korban melalui berbagai rintangan.

"Jadi yang ditandingkan itu terdiri dari beberapa personel. Mereka menarik selang, menaikan selang ke atas. Naik ke bangunan seperti lantai 3, naiknya pakai tambang," kata Syarifudin.

"Lalu diskenariokan ada korban di lantai atas. Bagaimana caranya bisa menyelamatkan korban tersebut melalui beebagai rintangan," lanjut dia.

Syarif menjelaskan, skenario rintangan dalam perlombaan tersebut mencerminkan peristiwa kebakaran yang dapat ditemukan dalam kehidupan nyata seperti merambat di gedung yang sulit dicapai.

Baca juga: Buntut Kebakaran Indekos di Tambora, Pemkot Minta Warga Jakbar Tak Pasang Terali Besi di Jendela Ruko

"Mereka adu cepat naik ke atas, atau bahkan merambat. Kalau di kejadian nyata, gedung-gedung itu sulit kami lalui lewat darat. Sehingga dicapai dengan merambat dan lainnya. Teknik itu butuh keseimbangan, dan fisik yang luar biasa," jelas Syarif.

Kepala Sektor Tambora Joko Susilo, mengakui, pertandingan dengan skenario tersebut sangat mencerminkan kondisi di lapangan, khususnya kebakaran di kawasan Tambora.

"Skenario di sini sangat mencerminkan kondisi yang dihadapi petugas. Karena bukan hanya tali, tapi ketahanan dan kekutaan fisik. Sekaligus melatih mental," kata Joko.

Joko mengakui, Tamvora merupakan salah satu wilayah di Jakarta Barat yang memiliki frekuensi kebakaran tinggi, sehingga setiap anggota pemadam harus memiliki fisik dan kompetensi yang teruji.

"Diakui frekuensi kebakaran di Tambora memang tinggi. Sehingga kompetensi pemadam harus terbukti mampu menanggulangi kebakaran. Paling tidak, fisik anggota dan ketahanan tubuh juga harus teruji," pungkas Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com