Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Wakil Ketua DPRD Depok Dimediasi dengan Sopir Truk yang Disuruh "Push-Up" dan Berguling

Kompas.com - 26/09/2022, 08:20 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sopir truk bernisial AM (24) dijadwalkan akan bertemu dengan Wakil Ketua DPRD Depok dari Fraksi Golkar, Tajudi Tabri, yang menyuruhnya push-up dan berguling-guling di Jalan Krukut, Limo, Depok.

Pertemuan itu rencananya digelar di Mapolrestro Depok pada Senin (26/9/2022) untuk memediasi kedua pihak.

Polisi berupaya menyelesaikan perkara itu melalui restorative justive atau keadilan restoratif.

Baca juga: Saat Wakil Ketua DPRD Depok Suruh Sopir Push Up Berujung Dilaporkan ke Polisi...

Sebagai informasi, AM telah melaporkan Tajudin Kepolisian Resor (Polres) Metro Depok.

Laporan itu telah teregistrasi dengan nomor LP/B/2267/IX/2022/SPKT/Polres Metro Depok pada 23 September 2022.

"Polisi yang menentukan, kan ada mekanisme restorative justice. Apabila sudah ada kesepakatan damai, akan difasilitasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dikonfirmasi, Sabtu (24/9/2022)..

Video ketika Tajudin menyuruh sopir truk push-up dan berguling-guling beredar di media sosial. Video tersebut diunggah melalui akun Instagram @depokhariini.

Baca juga: Polisi Akan Mediasi Sopir Truk dengan Wakil Ketua DPRD Depok Terkait Kasus Push Up dan Berguling di Jalan

Selain menyuruh push-up, Tajudin terlihat bertolak pinggang dan mengangkat kaki kanan, lalu menginjak pundak sopir truk.

Sementara itu, sopir truk terlihat pasrah mengikuti perintah.

Penjelasan Tajudin Tabri

Tajudin Tabri menjelaskan soal tindakannya memerintahkan seorang sopir truk push-up hingga berguling-guling di Jalan Krukut, Limo, Depok, pada Jumat (23/9/2022).

"Saya mengklarifikasi kejadian tadi karena memang viral ya, saya secara pribadi terutama kejadian itu karena di luar batas kemampuan atau kontrol saya," kata Tajudin dalam konferensi pers di wilayah Beji, Depok, Jumat.

Baca juga: Sopir Truk yang Disuruh Push Up dan Berguling di Jalan Laporkan Wakil Ketua DPRD Depok ke Polisi

Tajudin menuturkan, sopir truk tersebut telah menabrak portal pembatas.

Padahal, pada tiang pembatas itu terdapat peringatan batas kendaraan yang dapat melintas.

Namun, sopir dinilai abai karena tetap memaksa untuk melintas.

Karena itu, warga setempat geram dan langsung menghubungi Tajudin agar memberikan efek jera terhadap sopir truk tersebut.

Baca juga: Amarah Wakil Ketua DPRD Depok, Suruh Sopir Truk Push-up di Jalan karena Tabrak Portal Pembatas

"Tiba-tiba ditelepon lagi saya oleh warga masyarakat sekitar situ karena enggak ada yang berani menegur kepada sopir itu," kata Tajudin.

"Akhirnya saya spontan pada kejadian yang ketiga ini, saya memuncak emosinya," sambung dia.

Tajudin kembali menegaskan, tindakannya itu didasari rasa kesal karena peristiwa truk menabrak portal pembatas kembali terjadi.

"Sekali lagi, (tindakan) saya didasari pada kejadian yang berulang-ulang, kalau baru sekali saya enggak akan seperti itu," kata dia.

Baca juga: Respons Ketum Golkar soal Aksi Kadernya di Depok yang Suruh Sopir Truk Push Up di Jalan

Meminta maaf

Tajudin pun meminta maaf karena telah menyuruh seorang sopir truk push-up dan berguling-guling di tengah jalan.

Ia mengaku melakukan tindakan itu secara spontan dan kesal karena kejadian truk menabrak portal sudah tiga kali terjadi, meski bukan dilakukan oleh sopir yang sama.

"Saya mohon maaf, dan tadi sudah ketemu juga dengan pihak tol untuk mediasi," kata Tajudin.

Di sisi lain, Tajudin tak khawatir dinilai berlebihan oleh masyarakat karena memberikan sanksi kepada sopir truk.

"Segala sesuatunya kan bisa dimediasikan, enggak tiba-tiba persoalan gini langsung ditindak hukum. Kecuali saya arogan dan tak ada upaya untuk mediasi, tapi ada upaya untuk menemui pihak tol dan dia pun menerima," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com