BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah korban penipuan dan pencabulan oleh dukun sekaligus guru spiritual palsu ND melapor ke Mapolres Bekasi.
ND yang merupakan guru spiritual palsu di wilayah Desa Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi itu dilaporkan karena diduga kuat melecehkan dan menipu pengikutnya.
Salah satu pengikut ND, yakni SU, menceritakan pengalaman pahit yang dirasakannya. SU bercerita bahwa dirinya pertama kali datang ke kediaman ND pada April 2022 lalu.
"Kenal sejak 6 bulan. Saya baru datang, langsung disuruh naik ke lantai tiga, saya ikuti. Saya kira pengajian," ujar SU kepada wartawan, Jumat (14/10/2022).
Baca juga: Dua Kakek di Bekasi Diduga Jadi Korban Penipuan dan Pencabulan oleh Dukun Palsu
SU dibaiat terlebih dahulu. Setelah itu, terduga pelaku membicarakan hal tak masuk akan dan membuat korban percaya bahwa ND bukan orang sembarangan.
Proses ritual untuk menggandakan uang pun berlanjut. Terduga pelaku mengarahkan korban untuk melucuti pakaiannya dan korban langsung dicabuli.
"Diiming-imingi, badan saya katanya mau dibersihkan. Katanya saya akan dapat uang," ujar SU.
Apa yang diharapkan SU ternyata nol besar. Di lantai tiga rumah ND, SU justru dicabuli.
Baca juga: Polisi Segera Panggil Dukun Palsu di Bekasi yang Diduga Menipu dan Cabuli Pengikutnya
Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi AKBP Aris Timang mengonfirmasi apa yang dialami SU.
Aris menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah menerima laporan SU. Aris bahkan mengatakan ada beberapa korban yang sudah melapor dan semuanya adalah pria.
"Saya temui ada empat orang. Mereka (korban) melaporkan bahwa ikut pengajian. Mereka merasa tertipu dengan pengajian itu. Cuma saat pengajian itu, ada hal yang ganjil," ujar Aris.
Dalam laporannya, para korban percaya bahwa terduga pelaku merupakan orang suci dan dapat memberi berkat.
Baca juga: Tipu Muslihat Dukun Palsu di Bekasi, Bikin Ritual Gandakan Uang, Berujung Pencabulan
Aris menyebut bahwa semua laporan yang masuk sedang diproses dan akan memanggil terlapor apabila semua bukti telah lengkap.
"Nanti akan kami panggil. Kami lengkapi berkasnya, (keterangan) saksi-saksi dan bukti pendukungnya, baru akan kami panggil dia (terduga pelaku)," ungkap Aris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.