Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Dukun Palsu di Bekasi: Katanya Saya Dapat Uang, Ternyata Nol Besar

Kompas.com - 21/10/2022, 19:35 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah korban penipuan dan pencabulan oleh dukun sekaligus guru spiritual palsu ND melapor ke Mapolres Bekasi.

ND yang merupakan guru spiritual palsu di wilayah Desa Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi itu dilaporkan karena diduga kuat melecehkan dan menipu pengikutnya.

Salah satu pengikut ND, yakni SU, menceritakan pengalaman pahit yang dirasakannya. SU bercerita bahwa dirinya pertama kali datang ke kediaman ND pada April 2022 lalu.

"Kenal sejak 6 bulan. Saya baru datang, langsung disuruh naik ke lantai tiga, saya ikuti. Saya kira pengajian," ujar SU kepada wartawan, Jumat (14/10/2022).

Baca juga: Dua Kakek di Bekasi Diduga Jadi Korban Penipuan dan Pencabulan oleh Dukun Palsu

SU dibaiat terlebih dahulu. Setelah itu, terduga pelaku membicarakan hal tak masuk akan dan membuat korban percaya bahwa ND bukan orang sembarangan.

Proses ritual untuk menggandakan uang pun berlanjut. Terduga pelaku mengarahkan korban untuk melucuti pakaiannya dan korban langsung dicabuli.

"Diiming-imingi, badan saya katanya mau dibersihkan. Katanya saya akan dapat uang," ujar SU.

Apa yang diharapkan SU ternyata nol besar. Di lantai tiga rumah ND, SU justru dicabuli.

Baca juga: Polisi Segera Panggil Dukun Palsu di Bekasi yang Diduga Menipu dan Cabuli Pengikutnya

Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi AKBP Aris Timang mengonfirmasi apa yang dialami SU.

Aris menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah menerima laporan SU. Aris bahkan mengatakan ada beberapa korban yang sudah melapor dan semuanya adalah pria.

"Saya temui ada empat orang. Mereka (korban) melaporkan bahwa ikut pengajian. Mereka merasa tertipu dengan pengajian itu. Cuma saat pengajian itu, ada hal yang ganjil," ujar Aris.

Dalam laporannya, para korban percaya bahwa terduga pelaku merupakan orang suci dan dapat memberi berkat.

Baca juga: Tipu Muslihat Dukun Palsu di Bekasi, Bikin Ritual Gandakan Uang, Berujung Pencabulan

Aris menyebut bahwa semua laporan yang masuk sedang diproses dan akan memanggil terlapor apabila semua bukti telah lengkap.

"Nanti akan kami panggil. Kami lengkapi berkasnya, (keterangan) saksi-saksi dan bukti pendukungnya, baru akan kami panggil dia (terduga pelaku)," ungkap Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com