Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sidak Toko Obat di Pasar Proyek Bekasi, Ini Hasilnya

Kompas.com - 24/10/2022, 15:27 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

 

BEKASI, KOMPAS.com - Petugas Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi Kota bersama Dinas Kesehatan dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) menyisir toko obat yang ada di Pasar Proyek, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Senin (24/10/2022).

Penyisiran itu dilakukan guna melihat penjualan obat sirup anak apakah masih dijual atau sudah dihentikan. 

Sesuai instruksi Kementerian Kesehatan, penjualan obat sirup harus dihentikan sementara sehubungan adanya dugaan obat sirup sebagai penyebab gagal ginjal akut pada anak.

Baca juga: Waspada Gangguan Ginjal Akut, Dinkes Tangsel Terbitkan Edaran Penghentian Sementara Obat Sirup

Berdasarkan pantauan Kompas.com, ada sejumlah toko yang disidak oleh petugas. Namun, tidak ada petugas keamanan yang menyita obat-obatan dari toko tersebut.

Semua toko obat juga sudah menyimpan dan mengikuti instruksi sesuai dengan surat edaran dari Pemkot Bekasi yang menginstruksikan penjualan obat sirup anak dihentikan untuk sementara waktu.

Beberapa toko bahkan menutup lemari kemasan obat sirup pereda demam anak dengan selembar kain. Di kain itu, terlihat selembar kertas bertuliskan "karantina".

"Maksudnya biar dipisahkan dulu untuk sementara," ujar salah satu pedagang saat sidak dilakukan, Senin.

Baca juga: Obat Sirup Diduga Penyebab Gagal Ginjal Akut, Orangtua Ini Mulai Tak Percaya Dokter

Sidak pun berjalan kondusif dan tidak diwarnai dengan perdebatan antara petugas berwajib dan penjual obat.

Para penjual bahkan bersikap kooperatif ketika petugas meminta untuk menunjukkan obat sirup yang dijual.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hengki mengatakan, pihaknya akan terus memantau penjualan obat sirup anak di Kota Bekasi.

Ia pun menegaskan akan menindak tegas apabila masih ada pedagang obat yang masih menjual obat sirup anak yang tidak aman dan dilarang oleh BPOM RI.

"Kami akan menindak apabila masih ada 5 obat yang dilarang, tapi masih diedarkan, kami akan tindak tegas," ujar Hengki.

Baca juga: Pemkot Depok Pastikan Obat Sirup yang Dilarang BPOM Sudah Ditarik

Adapun penjualan obat sirup dihentikan sementara karena diduga ada sejumlah obat sirup yang kandungannya menyebabkan penyakit ginjal akut pada anak. 

Terbaru, BPOM RI mengeluarkan daftar obat sirup yang mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas normal, Kamis (20/10/2022).

Temuan cemaran zat yang berbahaya jika kadarnya di atas ambang batas normal ini didapatkan dari hasil pengujian 39 bets dari 26 obat yang diduga dikonsumsi pasien gagal ginjal akut pada anak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com