Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Replika Pocong Simbol Matinya Kepedulian Pemkot Tangerang atas Relokasi Makam Syekh Buyut Jenggot...

Kompas.com - 01/11/2022, 09:14 WIB
Ellyvon Pranita,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Meski tidak digubris Pemerintah Kota Tangerang, sejumlah warga terus melakukan aksi menolak relokasi makam Syekh Buyut Jenggot atau Syekh Tubagus Rajasuta bin Sultan Ageng Tirtayasa.

Berikut beberapa fakta aksi penolakan relokasi makam Syekh Buyut Jenggot ini.

Baca juga: Massa Tolak Relokasi Makam Syekh Buyut Jenggot Kecewa Wali Kota Tangerang Tak Kunjung Temui Mereka

Pakai replika pocong dan bendera kuning

Dalam upaya menyuarakan penolakan relokasi makam Syekh Buyut Jenggot, sejumlah aktivis beserta warga Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang melakukan aksi di depan Pusat Pemerintah Kota (Puspemkot) Tangerang.

Aksi ini dilakukan dengan membawa puluhan replika pocong dan ribuan bendera kuning.

Bendera kuning dipasang di pagar kawasan Puspemkot Tangerang. Sebagian ditancapkan di tanah.

Puluhan bendera kuning juga dibagikan kepada ratusan peserta aksi.

Baca juga: Tolak Relokasi Makam Syekh Buyut Jenggot, Massa Akan Menginap 5 Hari di Halaman Puspemkot Tangerang

Koordinator aksi Syaiful Basri mengungkapkan, bendera kuning yang dibuat dan dipasang itu merupakan tanda kematian.

Tanda kematian yang dimaksudkan adalah rasa peduli dan perhatian dari pemerintah daerah atas perkara ini.

"(Bendera kuning itu) ya artinya pemerintah itu sudah tidak lagi berpihak kepada masyarakat. Matinya keberpihakan pemerintah kota Tangerang terhadap aspirasi masyarakat dan persoalan-persoalan masyarakat," kata Syaiful Basri yang akrab disapa Marsel di depan Puspemkot Tangerang, Senin.

Baca juga: Warga Curigai Keputusan Pemerintah yang Tolak Makam Syekh Buyut Jenggot Jadi Cagar Budaya

Aksi 5 hari nonstop

Aksi penolakan relokasi makam Syekh Buyut Jenggot itu akan dilakukan selama lima hari nonstop.

Sebagian warga sejak kemarin pagi telah memasang tiga buah tenda. Satu tenda besar tanpa dinding, dan dua buah tenda yang biasa dipakai berkemah.

Baca juga: Makam Syekh Buyut Jenggot di Tangerang Mau Direlokasi untuk Proyek Perumahan, Warga Konsisten Menolak

 

Tenda-tenda tersebut digunakan demonstran untuk menginap selama lima hari, 31 Oktober–4 November 2022 mendatang.

"Aksi kita tidak hanya hari ini kita melakukan aksi Senin sampai Jumat dengan agenda tahlil akbar, dan kita juga akan buka ruang aspirasi," jelas Marsel.

Minta Pemkot batal relokasi makam

Disampaikan Marsel, aksi yang mereka lakukan itu yakni menuntut pemerintah Kota Tangerang agar segera membuat pernyataan sikap dengan mendukung penolakan relokasi makam itu.

"Tujuannya pemerintah agar makam syekh Buyut Jenggot tidak direkolasi ke mana pun, karena ketika makam Syekh Buyut Jenggot direlokasi, ini akan menghilangkan sejarah," tambah Marsel.

Baca juga: Makam Mbah Buyut Jenggot Belum Bisa Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com