JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan tidak ada penambahan kasus gagal ginjal akut di Ibu Kota sejak 31 Oktober 2022.
"Kalau di Jakarta sejak 31 Oktober, tidak terlaporkan penambahan kasus baru. Jadi kami melakukan HRR (hospital record review), memantau. Rumah sakit di DKI itu menerima rujukan dari berbagai wilayah, Jadi kalaupun ada kasus baru, tidak di DKI," ujar Widyastuti usai rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2022).
Baca juga: Tekan Kasus Gagal Ginjal, Dinkes DKI Minta Masyarakat Setop Konsumsi Obat Sirup untuk Sementara
Namun, Widyastuti belum bisa memastikan apakah hal itu ada hubungannya dengan dimulainya distribusi antidotum atau obat penawar di fasilitas-fasilitas kesehatan di Jakarta.
"Tepatnya (mulai distribusi antidotum di DKI) saya lupa, karena ada beberapa tahap dari tingkat kementerian, dan itu diberikan secara langsung kepada faskes atau rumah sakit yang merawat," kata Widyastuti.
Saat ini, lanjut Widyastuti, ada 154 kasus gagal ginjal akut di DKI Jakarta. Data terbaru itu tercatat per hari ini.
Namun, ia belum menyebutkan jumlah pasien yang meninggal.
"Kami sudah mulai membedakan dari kasus terduga tadi, sesuai dengan edaran Dirjen Yankes tanggal 4 November (2022), membedakan dalam kasusnya probable, suspect, confirm, dan exclude," kata Widyastuti.
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut di Depok Sudah Ada sejak Maret 2022, tapi Baru Terungkap Oktober
Data terakhir per 30 Oktober 2022, tercatat ada 142 anak di Ibu Kota terjangkit gagal ginjal akut. Data itu dihimpun mulai Januari 2022.
Widyastuti mengatakan dari 142 penderita tersebut, sebanyak 70 anak di antaranya meninggal dunia.
"Data dari Januari sampai dengan kemarin, total 142 kasus. (Sebanyak) 70 kasus wafat," kata Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (31/10/2022).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.