JAKARTA, KOMPAS.com - R, tukang jamu langganan keluarga yang tewas misterius di Kalideres, Jakarta Barat, mengaku sempat bertemu langsung anggota keluarga itu dua bulan lalu.
R saat itu bertemu Rudyanto Gunawan (68) dan anaknya Dian (40).
Kala itu, kata R, keduanya tampak jalan bersama. Namun R merasa janggal karena mereka hanya terdiam.
Padahal, Dian dikenal sebagai pribadi yang ramah di mata R.
"Dian jalan dari sini (arah pasar). Dia jalan kaki sama bapaknya bawa kresek item jalan," kata ditemui tak jauh dari tempat kejadian perkara, Selasa (15/11/2022).
Baca juga: Bukan Hilang, Mobil Keluarga yang Tewas di Kalideres Ternyata Dijual
"Terus tukang bubur nanya ke saya, 'itu Dian kan Mba?' Iya kata saya. Kok diem aja ya biasanya kan dia negor," ucap R sambil menirukan percakapannya dengan tukang bubur kala itu.
Dian juga tampak berbeda beberapa waktu belakangan. Perempuan yang tadinya bertubuh gemuk itu, kata R, menjadi lebih kurus.
R juga mengaku baru pertama kali itu melihat keluarga Dian pergi dengan berjalan kaki.
"Biasanya mereka keluar itu enggak pernah jalan. Mereka selalu bawa mobil atau enggak motor. Dan baru kali itu lihat dia jalan, Dian sama Bapaknya," sebut R.
R mengungkapkan, Dian dan keluarganya sudah berlangganan jamunya sejak lama.
Menurut R, mereka terkadang membeli jamu setiap dua pekan atau satu bulan sekali.
Namun semenjak pandemi Covid-19, keluarga ini tak pernah lagi memesan jamu darinya. R sendiri tak mengetahui alasannya.
"Pokoknya sebelum pandemi virus corona masih sering mesen jamu. Pas pandemi itu enggak pernah mesen lagi," tutur R.
Belakangan, menurut R, keluarga itu lebih banyak berada di dalam rumah.
R pun kini tak percaya bahwa keempat korban tewas secara misterius. Ia juga meragukan dugaan bahwa korban tewas akibat kelaparan.