Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Predator Anak Berkedok Guru SD di Bekasi Belum Lulus Sarjana, Kini Dipecat...

Kompas.com - 17/11/2022, 09:21 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang guru sekolah dasar (SD) di wilayah Jatisari, Jatiasih, Kota Bekasi, hingga kini masih bergulir.

Informasi terakhir, predator anak yang "menyusup" menjadi guru SD itu telah melarikan diri dan belum ditangkap.

Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan SD Disdik Kota Bekasi Sugito menjelaskan, pelaku melarikan diri saat aksinya terendus pihak sekolah.

"Hari Senin waktu tanggal 7 kemarin, ada beberapa yang dipanggil oleh Disdik, antara lain unit pelaksana pendidikan (UPP), yang kedua pengawas, yang ketiga kepala sekolah, dan yang keempat terduga pelaku," jelas Sugito kepada awak media, Selasa (15/11/2022).

"Tapi dari empat orang yang dipanggil, pelaku tidak hadir, informasi dari kepsek dan UPP, pelaku katanya sudah kabur," lanjut Sugito.

Baca juga: Guru SD yang Lecehkan Murid di Bekasi Dipecat

Pelaku belum lulus sarjana

Usut punya usut, tenaga pendidik yang melecehkan sejumlah muridnya itu belum kompeten dan belum mendapat gelar sarjana pendidikan.

"Menurut informasi, pelaku ini sedang melanjutkan pendidikan S-1 supaya bisa terus mengajar. Karena pelaku hanya lulusan SMA dan berstatus TKK (tenaga kerja kontrak)," kata Sugito.

Sugito mengungkapkan, jumlah tenaga pendidik di Kota Bekasi sangat kurang dan bisa dibilang krisis guru.

Baca juga: Predator Anak Menyusup Jadi Guru SD di Bekasi, Lecehkan Sejumlah Murid hingga Korban Trauma Berat

Hal ini yang menjadi dasar seseorang bisa menjadi tenaga pendidik meski belum lulus sarjana.

"Situasi yang mendesak ini, Kota Bekasi krisis guru. Karena memang ada yang pensiun, ada yang meninggal dunia, ada yang tambah rombongan belajar, jadi kekurangan guru itu minimal kami tanggulangi walau masih kurang," ungkap Sugito.

Atas temuan ini, pihaknya akan mengevaluasi penerimaan tenaga pendidik. Ia menjelaskan, tenaga pendidik perlu punya keterampilan dasar sebagai tenaga pengajar.

"Evaluasi ke depan, nantinya tidak akan diperkenankan yang tidak lulusan keguruan atau mempunyai dasar kependidikan untuk mengajar di sekolah," jelas Sugito.

Baca juga: Putrinya Diduga Dilecehkan Guru di Sekolah, Orangtua Murid: Anak Saya Trauma, Enggak Mau Sekolah Lagi

Teranyar, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bekasi memecat guru yang melecehkan muridnya sendiri.

Pemecatan dilakukan agar proses hukum terduga pelaku bisa berjalan lancar.

"Hari ini saya meminta dikeluarkan surat pemberhentiannya. Jadi, hal-hal yang melanggar etika serta moral memang harus jadi perhatian," ucap Tri, Rabu (16/11/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com