Selain bolong-bolong, pegangan eskalator itu juga memudar berwarna keputihan.
Di lantai 5, suasana yang sama dengan lantai 3 pun terlihat. Tak satu pun kios yang masih buka, dan tak ada satu pun orang yang terlihat berada di lantai paling atas itu.
Toko bertahan karena sudah punya pelanggan
Seorang karyawan kios ponsel dan aksesori ponsel berinisial E (42) mengatakan, Mal Ratu Plaza mulai sepi sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020.
Dia berujar, semakin lama, makin banyak tenant yang gulung tikar karena tak mampu bayar sewa dan menggaji karyawan.
"Sepi kayak gini sejak pandemi. Sekarang tuh lebih parah lagi, dua bulan belakangan lebih sepi lagi," ujar E, Rabu.
Sementara itu, kios yang dijaga oleh E tetap bertahan lantaran sudah memiliki pelanggan tetap.
"Salah satu alasan bertahan (karena) sudah punya langganan dari Kemendikbud (lokasi kantornya sebelah kanan mal)," kata E.
"Banyak perkantoran juga, orang perkantoran waktu buat moving-nya dikit kan, jadi nyari yang terdekat saja. Sudah tahu juga kali, sudah langganan," lanjut dia.
Baca juga: Curhat Pedagang Soal Sepinya Mal Ratu Plaza, Semakin Terpuruk Saat LotteMart Tutup
Hal senada juga disampaikan penjual lainnya, Eko (29). Penjual laptop tersebut bertahan karena sudah memiliki pelanggan tetap.
Akan tetapi, Eko kesulitan mencari konsumen baru lantaran jumlah pengunjung semakin menurun.
"Ngaruh pasti (pengunjung turun), kami kan jualan nyari pelanggan, penginnya nyari pelanggan baru juga," lanjut dia.
Saran ke pengelola
Para penjual berpendapat, seharusnya ada kiat-kiat yang dilakukan pihak pengelola mal untuk menghadapi pasang surutnya Mal Ratu Plaza.
Menurut Eko, yang dapat dilakukan pengelola di antaranya yaitu berupa perbaikan fasilitas dan peningkatan promosi.
"Kalau harapan saya fasilitasnya seperti eskalator diperbaiki lagi, lampu dihidupin lagi, tulisan Ratu Plaza-nya diadain lagi, " kata Eko.
Kemudian, kata Eko, pengelola mal harusnya bisa memanfaatkan media sosial untuk menggencarkan promosi guna membangkitkan lagi gairah jual beli yang semakin lesu.
"Promo atau acara event apa digencarin zaman media sosial harusnya dimanfaatkan. Soalnya banyak toko tutup," lanjut Eko.
Baca juga: Sempat Anjlok Awal Pandemi, Penjual Laptop di Mal Ratu Plaza Laris Manis saat WFH Berlaku
Jika bazar diskon kembali digelar secara besar-besaran dan pelaksanaannya dipromosikan secara gencar di media sosial, Eko yakin itu dapat menarik minat pengunjung untuk datang ke Mal Ratu Plaza.
Sementara itu, E berharap pihak pengelola Mal Ratu Plaza dapat melakukan perbaikan ataupun penambahan fasilitas agar Mal kembali ramai.
"Menurut saya mungkin ditambahin bioskop sama tempat bermain anak. Jadi pas bapaknya lagi beli laptop atau instal apa, anak sama mamanya betah," lanjutnya.
Fasilitas penunjang itu, kata E, sangat penting untuk menambah daya tarik pengunjung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.