Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosiolog: Butuh Pendekatan Non Keamanan untuk Berantas Narkoba di Kampung Bahari

Kompas.com - 05/12/2022, 11:28 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosiolog Universitas Negeri Jakarta, Rakhmat Hidayat berpendapat, pendekatan keamanan atau represif bukan satu-satunya cara untuk memberantas narkoba di Kampung Bahari.

Pendekatan non-keamanan dapat menjadi pilihan memutus rantai peredaran narkoba di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara itu.

Namun, menurut dia, pendekatan non-keamanan ini belum banyak dipraktikkan. 

Pendekatan keamanan seperti penggerebekan, penangkapan, hingga pemberian hukuman selalu dipandang lebih efektif untuk para pengedar maupun pemakai narkoba di Kampung Bahari.

"Negara, masuk ke Kampung Bahari hanya menggunakan pendekatan security, bukan pendekatan non-security yang sering saya lihat," kata Rakhmat saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/12/2022).

Baca juga: Tak Kenal Usia, Anak-anak hingga Orang Tua Nyabu di Kampung Bahari

Adapun pendekatan non-keamanan yang dimaksud ialah dengan melibatkan pihak lain di luar pemerintahan.

Misalnya saja institusi perguruan tinggi maupun lembaga sosial yang relatif lebih netral, dan tidak berkaitan langsung dengan aparat keamanan.

Pihak-pihak inilah yang dapat memasuki Kampung Bahari, untuk terlibat membangun komunitas dengan menyasar kelompok tertentu secara perlahan.

Nantinya, mereka bisa dibina menggunakan program berbasis komunitas termasuk pemberdayaan ekonomi, atau pun aspek edukasi kepada masyarakat.

"Memang tidak mudah, tidak instan perlu proses yang panjang, tapi ini bukan berarti enggak mungkin ini sesuatu yang mungkin dilaksanakan, mungkin diaplikasikan tapi dengan semangat untuk terlibat dalam pengurangan (peredaran narkoba) di sana," tuturnya.

Baca juga: Persekongkolan Warga Lindungi Bandar Narkoba Saat Polisi Gerebek Kampung Bahari

Sementara itu, Rakhmat menilai permasalahan peredaran narkoba di Kampung Bahari tidak sesederhana hanya dengan diselesaikan melalui penggerebekan sampai proses hukum saja.

Kendati melalui proses panjang, upaya yang dapat dilakukan untuk menyentuh akar persoalan di Kampung Bahari, perlu komprehensif, mulai dari pendekatan keamanan, sosial, ekonomi, hingga kultural.

Beragam pendekatan itu pun perlu melibatkan berbagai pihak, baik itu pemerintah, aparat keamanan, lembaga swadaya masyarakat, maupun akademisi.

"Dalam pengamatan saya, tidak pernah diundang misalnya pihak-pihak akademisi, budayawan, seniman untuk hadir terlibat di sana dan ini kan akan menjadi bagus kalau kolaborasi itu bisa maksimal," imbuh Rakhmat.

"Saya kira agenda yang harus ditekankan selain agenda sosial dan kultural juga adalah mengapitalisasi kolaborasi stakeholder, yang menjadi penting di situ," sambung dia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com