Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumput Liar Dipangkas untuk Proyek Saringan Sampah Ciliwung, Pengumpul Sampah: Dulu Enggak Ada yang Perhatiin

Kompas.com - 15/12/2022, 17:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Area Kali Ciliwung di wilayah Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, yang dimanfaatkan dalam pengerjaan proyek saringan sampah terpantau bebas dari pepohonan dan rumput liar.

Seorang pengambil sampah berinisial M mengungkapkan, sebelumnya area tersebut ditumbuhi pepohonan dan rumput liar yang menjulang tinggi.

"Ada pengerukan begini saja baru rame. Dulu rumput tinggi enggak ada yang merhatiin," ujar M kepada Kompas.com di Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (15/12/2022)

Baca juga: Sengketa Lahan Saringan Sampah Kali Ciliwung, SDA DKI: Lagi Penyelesaian

Pengerukan dilakukan untuk membangun proyek pencegahan sampah di aliran Kali Ciliwung memasuki wilayah Jakarta.

Proyek saringan sampah senilai Rp 195 miliar ini diresmikan oleh eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di akhir masa jabatannya.

M mengatakan aktivitas pengerjaan proyek cukup mengganggu pekerjaannya untuk mengumpulkan sampah.

"Terganggu ada proyek ini, ada truk masuk, tapi gimana. Saya cuma orang yang kerjanya ngambilin barang-barang sampah. Cuma orang kerja ngambilin rongsok," kata dia.

Baca juga: Lahan Proyek Saringan Sampah Kali Ciliwung Diklaim Ahli Waris, Pembebasan Lahannya Dilakukan Dinas SDA DKI

Proyek saringan sampah sempat dihentikan paksa oleh warga setempat pada Rabu (14/12/2022).

Hal ini karena proyek itu disebut belum mengganti rugi ahli waris pemilik tanah, yakni Nazarudin.

"Sampai dengan saat ini kami (ahli waris) belum menerima sepeser pun pembayaran. Belum dibayarkan, alat berat sudah datang di sini. Kami belum dibayar," kata Nazarudin, dilansir dari TribunJakarta.com, Rabu (14/12/2022).

Terkait penghentian paksa oleh warga setempat, M mengaku sempat menyaksikannya. Menurut dia, pada saat itu, ada banyak orang yang mengaku memiliki sertifikat tanah tersebut.

Baca juga: Lahan Proyek Saringan Sampah Kali Ciliwung Diklaim Warga, Dinas LH: Itu Tanah Pemprov DKI

"Ini tanah enggak tahu punya siapa. Enggak ada cerita gitu, enggak tahu. Banyak yang ngaku-ngaku punya sertifikat, tapi enggak tahu orang mana," kata M.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com