Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/01/2023, 12:11 WIB
Ellyvon Pranita,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan disarankan untuk bekerjasama dalam mengatasi masalah pembuangan sampah di tengah jalan raya kawasan Ciledug, Kota Tangerang.

Kerjasama diperlukan karena banyak warga kerap membuang sampah sembarangan di lintas perbatasan antara Pemkot Tangerang dan Pemkot Tangerang Selatan.

Meskipun lokasi tempat pembuangan sampah itu berada di administrasi Kota Tangerang, tetapi Kota Tangsel diminta turut terlibat karena banyak dari warganya kepergok membuang sampah di sana.

Baca juga: Sampah Menumpuk di Jalanan Ciledug, Wali Kota Tangerang Sebut Itu Ulah Warga Tangsel

Pengkampanye Urban Berkeadilan Wahana Lingkungan Hidup Abdul Ghofar mengatakan, persoalan sampah di kawasan lintas daerah itu memang cukup pelik, tetapi bukan berarti kedua pihak harus lempar tanggung jawab.

Pencarian solusi atas persoalan tidak membuang sampah sembarangan di kawasan perbatasan daerah itu, bisa dilakukan dengan diskusi bersama seluruh pihak yang berwenang terkait persoalan itu.

“Harus dibicarakan antar-pemerintah daerah untuk mencari solusi terbaik, bukan saling melempar tanggungjawab,” tambah dia.

Baca juga: Sampah Berbaris di Tengah Jalan, Camat Ciledug Enggan Sediakan TPS karena Alasan Ini...

Menurut Ghofar, pengelolaan sampah harus menjadi perhatian semua pengurus daerah.

Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya dilakukan secara kolaboratif dengan berbagai instansi terkait, termasuk dengan pemerintah daerah lain.

"Sudah seharusnya masing-masing pihak bekerja sama untuk mengatasinya, bukan malah melempar tanggung jawab dengan berbagai alasan administratif," ucap dia.

Senada dengan Ghofar, Pengamat lingkungan Pahrul Roji dari Saba Alam Indonesia Hijau juga menyarankan hal serupa.

“Konkretnya begini, pemerintah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), camat, lurah, RT, RW, kumpul bareng diskusi tentang penyelesaian persoalan itu,” ujar pria yang akrab disapa Aroel tersebut saat dihubungi terpisah, Selasa.

Baca juga: Bandelnya Pembuang Sampah di Tengah Jalan Ciledug, Kembali Kotori Jalanan Saat Pengawas Pulang

Bahkan, tidak hanya pihak-pihak berwenang saja yang perlu dilibatkan. Masyarakat setempat harus diajak diskusi dan diberikan pemahaman yang baik terkait inti persoalan ini.

Sebab, kata Aroel, inti permasalahan pembuangan sampah sembarangan ini juga terletak pada individu-individu masyarakat.

Sehingga, partisipasi dari masyarakat menjadi hal yang penting untuk mencari solusi atas persoalan ini.

Ia juga mengingatkan agar pencarian solusi atas permasalahan sampah ini dikembalikan kepada aturan yang telah ditetapkan pemerintah daerah dan Undang-undang Undang-undang 18 tahun 2008 tentang Pengelolahan Sampah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

BNN: Pengguna Narkotika di Indonesia Turun, Lebih dari 300.000 Anak Terselamatkan

BNN: Pengguna Narkotika di Indonesia Turun, Lebih dari 300.000 Anak Terselamatkan

Megapolitan
3 Guru Honorer SDN Malaka Jaya 10 Jaktim Digaji Pakai Dana BOS, Ada yang Dapat Cuma Rp 500.000

3 Guru Honorer SDN Malaka Jaya 10 Jaktim Digaji Pakai Dana BOS, Ada yang Dapat Cuma Rp 500.000

Megapolitan
Soal Kasus Aiman, TPN Ganjar-Mahfud: Kebebasan Berbicara Jangan Dibungkam

Soal Kasus Aiman, TPN Ganjar-Mahfud: Kebebasan Berbicara Jangan Dibungkam

Megapolitan
Anies-Muhaimin Belum Tentukan Jadwal Kampanye Bersama

Anies-Muhaimin Belum Tentukan Jadwal Kampanye Bersama

Megapolitan
Perjalanan KRL Tujuan Bogor Sempat Terhambat akibat Gangguan Persinyalan

Perjalanan KRL Tujuan Bogor Sempat Terhambat akibat Gangguan Persinyalan

Megapolitan
Fakta-fakta Guru SDN di Jaktim yang Dapat Upah Rp 300.000 per Bulan: Tak Keberatan hingga Gaji Dinaikkan

Fakta-fakta Guru SDN di Jaktim yang Dapat Upah Rp 300.000 per Bulan: Tak Keberatan hingga Gaji Dinaikkan

Megapolitan
Bendung Katulampa Siaga 2, BPBD DKI Pantau Permukiman di Bantaran Ciliwung

Bendung Katulampa Siaga 2, BPBD DKI Pantau Permukiman di Bantaran Ciliwung

Megapolitan
Tak Terlalu Pedulikan Gimik Politik, Timnas Anies-Muhaimin: Kami Ingin Sebarkan Gagasan

Tak Terlalu Pedulikan Gimik Politik, Timnas Anies-Muhaimin: Kami Ingin Sebarkan Gagasan

Megapolitan
2 Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

2 Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Guyonan Heru Budi, ASN DKI yang Mau Cepat Naik Jabatan Bisa Pindah Tugas ke IKN

Guyonan Heru Budi, ASN DKI yang Mau Cepat Naik Jabatan Bisa Pindah Tugas ke IKN

Megapolitan
Cerita Dini dan Supono, Gigih Mencari Kerja di Usia Paruh Baya demi Anak Semata Wayangnya

Cerita Dini dan Supono, Gigih Mencari Kerja di Usia Paruh Baya demi Anak Semata Wayangnya

Megapolitan
Kafe Kloud Senopati Ditutup Permanen karena Kasus Narkoba, Pemilik Berharap Diberi Kesempatan Kedua

Kafe Kloud Senopati Ditutup Permanen karena Kasus Narkoba, Pemilik Berharap Diberi Kesempatan Kedua

Megapolitan
Sudirman Said: Anies-Muhamin Tak Ada Persiapan Khusus Hadapi Debat Capres-Cawapres

Sudirman Said: Anies-Muhamin Tak Ada Persiapan Khusus Hadapi Debat Capres-Cawapres

Megapolitan
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Cakung Cilincing

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Cakung Cilincing

Megapolitan
TPN Ganjar-Mahfud Yakin Pernyataan Aiman soal Oknum Polri Tak Netral Bukan Tindak Pidana

TPN Ganjar-Mahfud Yakin Pernyataan Aiman soal Oknum Polri Tak Netral Bukan Tindak Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com