Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gunakan Teknologi TAA Selidiki Penyebab Kematian Pengendara Motor di Cimanggis Depok

Kompas.com - 04/02/2023, 11:46 WIB
M Chaerul Halim,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Depok bakal menggunakan teknologi IT berbasis Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengusut penyebab tewasnya pengendara motor berinisial RB (37).

Adapun RB ditemukan tewas terkapar di samping motornya bernomor polisi B 3324 KEC di Jalan Jambore IX, RT 002 RW 006, Harjamukti, Cimanggis, Depok pada Kamis (2/2/2023).

Kepala Kepolisian Resor Metro Depok Kombes Ahmad Fuady mengatakan, penyidik telah memeriksa empat orang yang mengetahui kejadian tersebut.

Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Kematian Pengendara Motor yang Ditemukan Tewas di Cimanggis Depok

Akan tetapi, untuk membuktikan keterangan saksi, polisi akan mengujinya dengan melibatkan tenaga ahli dari tim TTA.

"Ada tiga atau empat yang kami sudah periksa yah. Untuk bisa mempertanggungjawabkan atau membuktikan, maka kita akan mengundang TAA," kata Fuady saat dikonfirmasi, Sabtu (4/2/2023).

Fuady mengungkapkan, teknologi TAA itu digunakan agar penyelidikan dapat diuji secara saintifik indentifikasi.

"Secara TAA itu, (dapat mengetahui) bagaimana penyebabnya, berapa kecepatannya. Itu akan kita lihat dan itu merupakan tenaga ahli yang menyimpulkan bukan kita polisi," ujar dia.

Dengan demikian, berdasarkan hasil temuan analisis tersebut maka akan dilakukan penyelidikan selanjutnya.

"Polisi hanya menerima hasil nanti apakah tenaga ahli dari ahli TAA itu lah yang jadi dasar kita untuk melakukan langkah-langkah penyelidikan berikutnya," ujar Fuady.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria berinisial RB (37) ditemukan tewas di samping motornya di Jalan Jambore IX, RT 002 RW 006, Harjamukti, Cimanggis, Depok pada Kamis (2/2/2023).

Baca juga: Pengendara Motor Tewas di Cimanggis Depok, Awalnya Dikejar Empat Orang Usai Cekcok di Kafe

Selain itu, terdapat juga korban lainnya berinisial S yang saat itu berboncengan dengan RB (37). Namun, S ditemukan selamat.

Kakak korban bernama Ruli mengatakan, kejadian bermula ketika adiknya dan empat teman lainnya cekcok dengan pengunjung Kafe Meteor di bilangan Harjamukti, Depok sekitar pukul 02.00 WIB.

Percekcokan itu diduga karena dipengaruhi minuman keras yang dikonsumsi korban dan para pengunjung lainnya.

"Di sana, ya mungkin ada minum-minum ada terjadi percekcokan dengan pengunjung lain," kata Ruli kepada wartawan di Rumah Sakit Meilia, Cimanggis, Depok, Kamis.

Tak lama kemudian, cekcok itu kembali berlanjut saat korban dan teman-temannya pulang dari kafe.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com