Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Tunawisma Pelaku Pemalakan dan Pemerasan di Kalideres

Kompas.com - 08/02/2023, 05:55 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap pelaku pemalakan dan pemerasan yang melancarkan aksinya di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Pelaku diamankan pada Senin (6/2/2023).

Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar mengatakan pelaku berinisial BS (42) itu merupakan seorang tunawisma.

"Pelaku merupakan seorang tunawisma yang tidak memiliki tempat tinggal tetap," ujar Syafri dalam keterangannya, Selasa.

"Pelaku diamankan sekitar lokasi kejadian di depan Mayora, Kalideres, Jakarta Barat," sambung dia.

Baca juga: Pelaku Pemalakan Sopir Truk di Penjaringan Ditangkap Kurang dari 24 Jam

Syafri menyampaikan mulanya korban bernama Wahyu Aditya sedang melintas di sekitar lokasi kejadian pada Jumat (3/2/2023) pukul 11.00 WIB. Pelaku tiba-tiba menghampiri korban.

"Setibanya di lokasi, saat korban selesai melakukan dokumentasi pengambilan proyek, kemudian didatangi pelaku," ucap Syafri.

Pelaku memegang stang motor dan berbicara kepada korban. Pelaku BS juga meminta sejumlah uang kepada Wahyu.

"Korban kebetulan saat itu hanya membawa uang sekitar Rp 45.000 lalu dikasih ke pelaku. Pelaku kurang puas dan hendak meminta uang lagi, namun korban hanya memiliki uang sebesar Rp 45.000," urai Syafri.

Baca juga: Marak Pemalakan Sopir Truk, Polisi Pantau Sejumlah Titik Rawan di Penjaringan

Korban lantas melaporkan kejadian yang dialaminya ke Mapolsek Kalideres. Polisi pun langsung bergerak untuk mencari keberadaan pelaku. Polisi lalu menangkap pelaku yang berada tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP), tiga hari pascakejadian.

"Dari hasil pemeriksaan oleh pelaku, didapat keterangan bahwa pelaku nekat melakukan aksi pemalakan tersebut lantaran dirinya tidak memiliki uang untuk makan dan tidak memiliki pekerjaan tetap," sebut Syafri.

Adapun aksi pelaku sempat viral di media sosial. Dalam video yang diunggah akun Instagram @jakartabarat24jam itu dinarasikan bahwa peristiwa pemalakan dan pemerasan terjadi di depan PT Mayora.

"Kejadian tadi pagi di depan mayora min pas saya berhenti untuk istirahat ada orang ini tiba-tiba nyamperin dan minta uang. Pas saya kasih uang kecil tidak menerima maunya harus yang 50 ribuan atau 100 ribuan," tulis admin @jakartabarat24jam.

"Kebetulan di dompet tinggal 50 ribu tadinya enggak mau dan malah meminta HP saya. Setelah ada beberapa orang akhirnya yang 50 ribu tadi diambil dan langsung pergi," sambungnya lagi.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com